Persetujuan
Mereka telah mengangkat raja, tetapi tanpa persetujuan-Ku; mereka mengangkat pemuka, tetapi dengan tidak setahu-Ku. Dari emas dan peraknya mereka membuat berhala-berhala bagi dirinya sendiri, sehingga mereka dilenyapkan.
Hosea 8:4
Saya percaya bahwa persetujuan ini penting sekali khusunya dalam hubungan kita dengan Tuhan. Karena kita tahu bahwa Tuhan pasti tidak akan pernah mengecewakan kita. Nah, kalau sampai kita melanggar sendiri jalan menuju sesuatu yang sebenarnya tidak disetujui Tuhan, maka justru yang kita lihat pasti air mata, kekecewaan, penderitaan. Tapi, kalau apa yang kita jalani adalah berdasarkan kehendak dan persetujuan Tuhan, saya percaya jalan kita penuh dengan berkat dan kasih setia Tuhan yang besar.
Dalam ayat-ayat diatas kita perlu belajar mengapa kita membutuhkan persetujuan Tuhan. Yang pertama saya pelajari, karena dengan momohon persetujuan Tuhan :
1. Kita dapat mengerti yang terbaik buat kita
Jadi, dengan memohon persetujuan Tuhan otomatis kita merendahkan diri dihadapan-Nya. Karena kita merendahkan diri otomatis kita dapat mengerti yang terbaik buat kita. Tahukah saudara, yang kita 'ngoto' minta, yang kita 'ngotot' anggap baik, yang kita 'ngotot' berseru pada Tuhan, seringkali adlah hal-hal yang tidak baik buat kita? Alkitab dengan tegas bilang, "Jalanmu bukanlah jalan-Ku, rancanganmu bukanlah rancangan-Ku."
Ada banyak hal yang sebetulnya tidak baik buat kita, tapi kita senang paksakan Tuhan untuk berbuat sesuatu, kita paksakan Tuhan untuk mengabulkannya. Kalau tidak dikabulkan , kita marah, kita kecewa, kita halalkan segala cara, kita potong kompas, kita berjuang dengan kekuatan kita sendiri sampai kita dapat dan berkata, "lihat, saya bisa dapatkan." Bagaimana selanjutnya? Setelah saudara dapat, akhirnya hanya lembah air mata yang sedang saudara jalani. Sebagai hamba Allah saya ingatkan saudara, yang dari Tuhan itulah yang terbaik. Karena itu, belajar minta persetujuan kepada Tuhan untuk apa pun.
2. kita akan selalu melihat mujizat dan kuasa Allah
karena kalau Tuhan berkenan, maka Ia pasti bertindak. Alkitab bicara tentang Yesus mengajak murid-murid-Nya bertolak ke seberang. Berarti Yesus menyetujui perjalanan ini, bahkan Yesus sudah merancang, bahkan Yesus yang menghendakinya. Nah, tiba-tiba di tengah jalan ada anguin badai. Tapi Yesus dengan tenangnya berkata, "Diam, tenanglah!" Lalu segala sesuatunya menjadi teduh. Dari sini saya mau ingatkan bahwa ketika Yesus menyetujuinya, Yesus pun menyakan kuasa dan mujizat-Nta. Kadangkala bukan Tuhan tidak mau buat mujizat, tapi kitanya yang belum mendapat persetujuan Tuhan.
3. Kita akan berjalan dalam damai dan ketenangan
kalau Tuhan menghendaki, pasti jalannya penuh damai. Bukan berarti tidak ada masalah. Tuhan bilang sama Musa, "Musa, hadapi Firaun." Musa tahu betul ini adalah kehendak Tuhan. Ini yang Tuhan mau, ini yang disetujui Tuhan. Dan apa yang terjadi? Dia hadapi Firaun. Firaun mengeraskan hati, dia tenang saja, dia damai, dan dia tahu pembelaan Tuhan itu ada. Dan akhirnya mereka keluar dari Mesir dengan membawa perhiasan yang sangat banyak yang diberikan oleh orang-orang Mesir.
4. Kita tidak dapat tertipu oleh iblis
Iblis itu licik sekali. Bahkan Alkitab berkata ia menyamar sebagai malaikat terang. Sehingga persoalannya, ada banyak anak Tuhan yang tertipu. Kita pikir kita sedang buat yang baik, padahal itu sedang memutarbalikkan segala sesuatunya sehingga akhirnya kita tertipu. Karena itu dalam segala perkara biarlah kita berkata, "Tuhan, bukan kehendakku yang jadi melainkan kehendak-Mu yang jadi." (GL)
Kalau bukan dari Tuhan, tutup pintu serapat-rapatnya agar kita tidak tertipu oleh iblis
~ Jamahan KuasaNya ~