Penguasaan Diri

Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.

Galatia 5: 22-23

Menurut saya, seharusnya bangsa-bangsa lain takut terhadap bangsa kita. Orang-orang di Indonesia itu keras dan ganas. Kalau sedang menonton pertandingan sepakbola, hampir selalu dibubuhi dengan parade lempar botol, bakar-bakaran, juga kerusuhan yang membawa korban. Kalau sedang memergoki pencuri yang berkeliaran, bukan orang Indonesia namanya kalau pencuri itu belum dihajar massa. Bahkan pernah ada maling yang dikeroyok sampai mati sebelum diadili.

Kian lama kian sering saya mendengar kasi-aksi pembunuhan keji yang dipicu oleh hal-hal sepele, seperti di ejek, tidak diberi uang beberapa ribu, dan sebagainya. Dulu ada dua orang teman saya yang berkelahi habis-habisan, hanya karena rebutan seorang perempuan yang mereka berdua sukai. Ada lagi kisah seoran anak SMU yang sampai tega membacok leher temannya, lagi-lagi karena urusan wanita. Begitu murahnya nyawa seseorang, sampai dianggap setimpal dijadikan pelampiasan amarah.

Dalam situasi serba susah seperti ini, banyak hal-hal yang sebetulnya biasa-biasa saja, namun menjadikan kita cepat "panas." Lagi-lagi itu mainan iblis untuk memancing emosi kita. Malahan, masalah sederhana yang bisa dibereskan dengan kepala dingin, justru dibikin berlarut-larut.

Paulus memberikan pengertian tentang hidup di dalam Roh, yakni hidup seturut buah Roh. Buah Roh itu sendirisudah satu paket, terdiri dari sembilan, di dalamnya termasuk penguasaan diri. Belum sempurna kalau kita hanya punya delapan buah Roh yang lain. Penguasaan diri diterjemahkan dari bahasa Yunani "en kratos" yang artinya 'kekuatan di dalam.' Jadi, penguasaan diri itu bukan sekedar norma atau aturan semata, tetapi sesuatu yang kita butuhkan. Untuk melawan hasrat kedagingan, en kratos itulah kuncinya. (YK)

Penguasaan diri harus diberi tempat seluas-luasnya dalam kehidupan kita

~ Jamahan KuasaNya ~