Minggu ke-1, Hari 2 BERIKAN YANG TERBAIK
Seorang mahasiswa baru sedang digembleng oleh seniornya pada masa orientasi dan pengenalan kampus, dan mereka terlibat dalam percakapan intens:
Senior : Mengapa kamu kuliah di sini ?
Mahasiswa : Karena saya ingin menjadi orang sukses
Senior : kalau mau sukses tidak harus kuliah di sini, di tempat lain juga bisa !
Mahasiswa : Justru karena saya dengar tempat ini banyak melahirkan orang sukses
Senior : Orang-orang di sini memberi yang terbaik, dan bukan meminta!
Mahasiswa : Mana buktinya, dari kemarin para senior meminta banyak hal dari kami!
Senior : ??????????
Berikan apa yang terbaik dari hidup kita untuk Tuhan, Tuhan pasti melimpahkan kebaikan dan kebajikan bagi kita.
Ayat Renungan : Markus 12:30-32, Keluaran 20:3-5a
M1 MENERIMA
Bukalah hati dan berdoa agar Anda dapat merenungkan Firman-Nya dengan baik dan hati Anda dipenuhi dengan kasih Allah.
M2 MERENUNGKAN
1. Sikap hati seperti apakah yang Tuhan inginkan dalam hidup kita untuk mengasihi Dia (ayat 30) ?
a. Ayat 30 a: ...........................................................................................................................................
b. Ayat 30 b: ...........................................................................................................................................
c. Ayat 30 c: ............................................................................................................................................
d. Ayat 30 d: ...........................................................................................................................................
2. Coba kemukakan dengan kata-kata Anda (hasil perenungan), apa yang Tuhan inginkan dan apa yang seharusnya kita lakukan ?
3. Apa yang Tuhan inginkan untuk kita lakukan sebagai bukti kita mengasihi Dia (Kel 20:30-5a)
PENGAJARAN
Tuhan ingin agar kita mengasihi Tuhan dengan segenap hati, segenap jiwa, segenap akal budi dan dengan segenap kekuatan kita. Mengasihi Tuhan dengan segenap hati berbicara tentang kerinduan Tuhan bahwa tidak ada hal-hal lain yang kita cintai yang melebihi cinta kita kepada Tuhan. Dia tidak menginginkan ada hal-hal lain yang lebih kita cintai melebihi Dia karena Dia adalah Allah yang cemburu.
Sebagai manusia, kita memiliki jiwa, yaitu perasaan dan emosi. Tuhan memberikan perasaan, ekspresi, dan emosi agar kita bisa mengasihi dan menyembah Dia secara ekspresif, misalnya dengan mengangkat tangan, meneteskan air mata, atau ekspresi suka cita. Mengasihi Tuhan dengan segenap akal budi berbicara tentang fokus kita menyembah Tuhan. Apakah pikiran kita juga menyembah Tuhan ? Atau, apakah pada saat penyembahan kita memikirkan hal-hal yang lain ?
Mengasihi Tuhan dengan segenap kekuatan berbicara tentang intensitas kesungguhan kita dalam mencari dan mengejar Tuhan. Marilah kita renungkan bahwa kasih Tuhan kepada kita adalah kasih yang "tidak kepalang tanggung." Dia telah mencucurkan darah-Nyadi kayu salib sebagai bukti bahwa Dia mengasihi kita.
Tetapi, tuhan tidak pernah menuntut kita melakukan hal yang sama dengan apa yang telah di lakukan-Nya. Kerinduan Tuhan adalah kita mengesampingkan sedikit kesenangan kita untuk mencari Dia, menyembah Dua, dan mengasihi Dia dengan kasih yang "tidak kepalang tanggung" (Kasih yang Tidak kepalang Tanggung; Derek Prince). Sudahkah kita sungguh-sungguh mengasihi Tuhan ? Atau, masihkah kita mengsihi Tuhan dengan setengah hati ?
M3 MELAKUKAN
1. Berdoalah agar Tuhan mengingatkan berbagai hal di dalam hidup Anda yang membuat Anda tidak dapat mengasihi Tuhan seperti yang Tuhan inginkan. Tulislah apa saja yang Tuhan tegur di dalam hidup Anda dan mintalah ampun kepada-Nya.
2. Buatlah komitmen yang baru untuk mengasihi Tuhan dengan sungguh-sungguh dan mengutamakan Dia dalam kehidupan Anda.
M4 MEMBAGIKAN
Kirimkan SMS tentang kebenaran yang Anda dapatkan kepada teman Anda, dan tanyakan apakah dia sudah mengasihi Tuhan dengan segenap hati, segenap jiwa, segenap akal budi, dan dengan segenap kekuatan ?
Sumber :
Judul buku : Menerobos Sorga Dengan Cinta
49 Hari membangun keintiman dengan Bapa untuk mendapatkan Firman yang menghidupkan dan menyembuhkan.
Penulis : Pdt. Ir. Yonathan Wiryohadi
Kontibutor : Pdt. Bram Soei Ndoen, Illyana Widodo, Ponco Sulistyo
Diterbitkan oleh : WTC Media, Mei 2007