Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang!
Roma 12:18
Ketegangan antara Amerika Serikat denang Korea Utara sejak perang Korea lebih dari setengah abad yang lalu, tidak pernah reda sampai saat ini. Bahkan isu nuklir Korea Utara dalam beberapa tahun terakhir membuat hubungan mereka menjadi kritis. Upaya melalui hubungan diplomatik melalui perundingan berjalan alot. Atas prakarsa bersama, rombongan musik New York Philparmonic dari Amerika, menggelar konser di teater Agung Pyongyang, ibukota Korea Utara pada tanggal 26 Februari 2008. Konser yang di usung oleh tim sejumlah 35 orang itu, mendapat sambutan luar biasa. Banyak orang yang menyaksikan langsung atau melalui siaran televisi terharu dan meneteskan air mata. Konser itu berhasil meluluhkan hati warga Korea. Rupanya cara tersebut telah menjadi sapaan damai yang lebih ampuh ketimbang diplomasi ancaman perang dan ancaman embargo.
Firman-Nya berkata, "Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah." (Matius 5:9). Yesus mengajar para murid untuk senantiasa membawa damai. Yesus pun ingin agar berita damai yang Ia sebarkan menjadi bagian dari kehidupan kita. Menjadi pendamai di tengah zaman seperti sekarang ini, bukan pekerjaan mudah. Dibutuhkan kerendahan hati untuk mengalah, walaupun kita berada di pihak yang benar.
Mari kita memupuk karakter pendamai. Mulailah dengan belajar untuk memaklumi setiap kelemahan orang lain dan belajar mengampini di kala mereka melakukan kesalahan. Di lingkungan kerja yang mudah tercipta konflik sangat dibutuhkan kehadiran orang-orang yang membawa damai. Dan kita ternmasuk orang yang dipilih Tuhan untuk melakukan tugas itu. Mari melakukannya! (IS)
Berdamai dengan orang lain adalah ekspresi Anda berdamai dengan diri sendiri
~ BOM.Com ~