Sesuatu Yang Baru
Bacaan : Lukas 5:36-39
Oleh karena Ia berkata-kata tentang perjanjian yang baru, Ia menyatakan yang pertama sebagai perjanjian yang telah menjadi tua. Dan apa yang telah menjadi tua dan usang, telah dekat kepada kemusnahannya.
Ibrani 8:13
Dua perumpamaan dalam Injil Lukas di atas merupakan jawaban terhadap kritikan orang-orang Farisi dan Saduki (ayat 30) dan juga jawaban terhadap pertanyaan dari murid-murid Yohanes yang mempertanyakan mengapa Yesus tidak bertindak sesuai tradisi dan kepercayaan agama mereka (Matius 9:14; Markus 2:18). Inti dari perumpamaan diatas ingin menunjukkan bahwa Yesus datang untuk melakukan sesuatu yang baru yang tidak mungkin dapat dicampur dengan cara-cara perjanjian lama yang telah dikenal orang selama ini.
Kalau baju yang telah tepok ditambal dengan kain yang baru akan percuma saja. Yang satu sudah ditambal, maka akan muncul robekan-robekan yang lain lagi. Demikian juga dengan tempat minum yang terbuat dari kulit yang sudah tepok, kalau satu lubang ditambal dengan kulit yang baru, maka akan muncul lubang-lubang baru lagi yang lain. Jadi, daripada dicampur lebih baik diganti dengan yang baru, bukan?
Yesus datang bukan untuk meniadakan sama sekali Hukum Taurat yang sudah dikenal orang pada waktu itu. Kalau Hukum Taurat kita umpamakan dengan baju tepok dan kantong kulit tepok, maka kita lihat dalam bacaan diatas bahwa Yesus tetap membicarakan baju dan kantong kulit yang baru. Bukan diganti dengan sesuatu yang lain. Yesus tidak mau menambal Hukum Taurat, tapi Dia mau mengganti dengan Hukum Taurat yang baru.
Mengapa? Karena Hukum Taurat yang lama tidak membicarakan kasih karunia dan kemurahan Allah. Orang-orang Farisi percaya pada perbuatan-perbuatan baik sebagai kebenaran mereka terhadap Allah. Yesus datang bukan untuk menerima segala persembahan korban binatang kita, tapi Ia sendiri yang menjadi korban bagi dosa kita. Karena itu, bersyukurlah atas kasih karunia-Nya. (JH)
Yesus melakukan sesuatu yang baru untuk memberikan kita hidup baru di dalam Dia
~ Jamahan KuasaNya ~