10 Langkah Merintis Bisnis Alkitabiah


Merintis bisnis baru merupakan proses yang menggairahkan, tetapi kadang menyusahkan. Untuk membantu Anda dalam merintis bisnis, ikuti langkah-langkah berikut mengacu pada buku Roadmap to Success karya Steve Marr dan sumber-sumber lain.

1 MULAI DENGAN DASAR YANG BENAR.
Jika Anda percaya Allah menuntun Anda memasuki suatu bisnis, mulailah setiap tindakan yang Anda ambil sesuai dengan prinsip Kitab Suci. Anda perlu mencari hikmat dan pimpinan Allah melalui doa, kemudian tunggu jawabannya. Ketaatan terhadap Allah merupakan langkah pertama merencanakan kesuksesan bisnis.

2 TETAPKAN TUJUAN.
Menetapkan tujuan pribadi dalam kehidupan penting bagi semua orang. Banyak orang ingin mendapatkan lebih banyak uang, menjadi bos bagi diri sendiri, lebih kreatif, menetapkan rencana pensiun, dsb. Bisnis yang paling sukses dan memuaskan adalah bisnis yang mendekati pemenuhan tujuan pribadi pemiliknya.

3 TENTUKAN VISI DAN MISI BISNIS ANDA.
Visi dan misi yang jelas akan membantu bisnis Anda tetap pada jalurnya. Pernyataan misi akan menuntun Anda sepanjang kehidupan bisnis Anda, membuat Anda tetap fokus dan mencegah Anda melangkah ke terlalu banyak arah sekaligus, yang merupakan penyebab umum kegagalan.

4 SESUAIKAN DENGAN POTENSI DAN KOMPETENSI ANDA.
Setiap orang memiliki karunia dan talenta yang diberikan Allah. Catatlah kombinasi unik karunia pribadi Anda dengan menjawab pertanyaan seperti: Apakah saya menyukai bisnis ini? Apakah saya mengenal bisnis ini dengan baik? Dan seterusnya.

5 BUAT RENCANA BISNIS.
Sebelum Anda melakukan bisnis, mulailah dengan menulis rencana bisnis. Setelah memutuskan apa format bisnis yang akan Anda terapkan (kepemilikan tunggal, kemitraan, atau korporasi), dapatkan gambaran yang jelas tentang ukuran bisnis yang Anda mimpikan. Tulis gambaran umum bisnis yang ingin Anda bangun. Gambaran umum ini, bersama dengan pernyataan misi Anda, akan menyiapkan jalan untuk memulai rencana bisnis Anda.

6 IKUTI WAKTU TUHAN.
Pelaksanaan visi Anda harus sesuai dengan pemilihan waktu Allah (Hab. 2:3). Gunakan firman Allah sebagai pemandu. Dalam memulai bisnis Anda perlu bekerja sama dengan Allah dan sesuai jadwal waktu-Nya. Kesabaran untuk menemukan dan memercayai waktu Allah akan menghindarkan Anda dari frustrasi dan kegagalan yang tidak perlu. Tuhan sudah memiliki rencana terbaik bagi kesejahteraan kita.

7 MEMPERSIAPKAN MODAL.
Jika Anda kekurangan dana, pertimbangkan kemungkinan merintis bisnis sebagai usaha sambilan atau persiapkan diri dengan menabung. Modal bisnis bisa diperoleh dengan 3 cara: modal sendiri, pinjaman, dan patungan. Anda juga bisa mulai bisnis dengan modal kecil. Bila saat ini Anda mengalami kekurangan dana, anggaplah itu sebagai jawaban dari Tuhan (“tidak” atau “tunggu”).

8 DAPATKAN NASIHAT YANG BIJAK.
Dalam menghadapi berbagai situasi, dapatkan nasihat yang tepat dan bijaksana dari dari orang-orang pilihan yang memiliki hubungan dekat dengan Tuhan seperti pasangan Anda, keluarga, teman, pengacara, mentor atau rekan bisnis, serta dengarkan tuntunan Roh Kudus (Mzm. 37: 30-31).

9 BERTINDAK LEBIH SPESIFIK.
Sekarang Anda sudah siap melangkah. Untuk lebih spesifik perhatikan hal-hal berikut:
Apa yang akan dikerjakan bisnis Anda. Buatlah daftar produk atau pelayanan yang Anda tawarkan dan caranya.
Target pasar Anda. Kenali calon konsumen Anda. Buat daftar jaringan di masyarakat yang Anda butuhkan.
Lingkup aktivitas yang Anda harapkan. Kumpulkan tinjauan tentang bagaimana operasi Anda berjalan hari demi hari. “Lihatlah” sebagai kegiatan sehari-hari dalam pikiran Anda.
Tentukan lokasi bisnis.Pemilihan lokasi sering menjadi faktor penentu sukses atau kegagalan.
Persiapkan karyawan Anda. Jika Anda memulai bisnis dengan modal kecil, untuk tenaga kerja Anda bisa melibatkan orang-orang terdekat, misal keluarga sendiri.

10 SELALU BERSYUKUR DAN BELAJAR DARI KEGAGALAN.
Meskipun sudah direncanakan dan dilakukan dengan baik, kita dapat mengalami kegagalan. Jika sesuatu tidak bekerja dengan baik, kembangkan kebiasaan menemukan apa yang berjalan salah, dan mengapa. Bertanyalah perubahan apa yang perlu dilakukan untuk mengoreksi problem itu. Beberapa pengusaha berhasil dalam usahanya karena selalu bersyukur dengan semua yang diperolehnya. Bukan hanya atas kesuksesan, tapi juga kegagalan. Dan, kita harus terus maju.




~ bahana ~






AddThis Social Bookmark Button