Minggu ke-5, Hari 33 PIKIRAN SIA-SIA
Seorang Worship Leader sedang bersiap untuk memimpin pujian pada kebaktian minggu. Tanpa diduga, malamnya dia berantem dengan istrinya dan sang istri tidak mau mengalah sehingga itu mempengaruhi mood dalam menyembah Tuhan. Karena harus menjalankan tugas, dia pun memaksakan diri untuk memimpin pujian. Singkat cerita, pada ibadah minggu, dia mengajak jemaat untuk menyanyikan pujian, "Ya Tuhan kupercaya... Aku percaya... lewati lembah air mata... Aku percaya... Firman-Mu ya dan Amien.. aku percaya Kemenangan sudah Kau jamin.. aku percaya..!!"
Yang mengagetkan, dia segera berkata kepada jemaat, "Para suami, dengar baik! Nyanyikan lagu ini dengan sepenuh hati dan para istri introspeksi... Kemenangan sudah kuraih.. aku percaya!!"
Esensinya, suasana hati WL kalut sehingga yang keluar dari mulut adalah ekspresi dari kegundahan hatinya dan itu sia-sia. Ketika dia menyembah Tuhan, semua masalah harus dibereskan sehingga pikiran kita terfokus pada Tuhan, dan bukan pada masalah yang kita hadapi!
Ayat Renungan : Roma 1:18-29
M1 MENERIMA
Berdoalah agar kita dapat memahami Firman Tuhan yang kita renungkan hari ini.
M2 MERENUNGKAN
1. Mengapa manusia dimurkai oleh Allah (Roma 1:21) ?
Sekalipun mengenal Allah, mereka ____________________________
Sebaliknya pikiran mereka menjadi ___________________________
2. Apa yang terjadi bila seseorang memiliki pikiran yang sia-sia (Roma 1:21-29) ?
a. Ayat 22, Pikiran mereka menjadi _______________________________
b. Ayat 24, Tuhan membiarkan mereka pada ________________________
c. Ayat 25, Mereka menggantikan kebenaran dengan ___________________
d. Ayat 26, Tuhan menyerahkan mereka kepada ______________________
e. Ayat 28, Tuhan menyerahkan mereka kapada ______________________
3. Mengapa hal tersebut dapat terjadi (Roma 1:23) ?
PENGAJARAN
Rasul Paulus mengingatkan agar kita jangan hidup sama seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah dengan pikiran (imajinasi) yang sia-sia (Efesus 4:17). Bila seseorang mulai menggantikan imajinasi kemuliaan Allah dengan sesuatu yang 'fana' , sekalipun ia mengenal Allah (bukan orang dunia), pikiran dan imajinasinya akan menjadi sia-sia.
Pikiran yang seharusnya penuh hikmat akan menjadi bodoh sehingga dia mengalami kesulitan ketika menghadapi persoalan-persoalan yang sederhana sekalipun. Ia akan mulai mengimajinasikan hal-hal yang cemar, hawa nafsu yang memalukan, serta keserakahan atau kenikmatan-kenikmatan dunia. Pelan tapi pasti ia akan jatuh de dalam dosa setelah dia menyembah imajinasi tersebut secara terus-menerus.
Sekali lagi, Anda akan menjadi seperti apa yang Anda sembah! Kalau imajinasi cabul, maka perbuatan percabulan, kecemaran, hawa nafsu, dan perzinahan akan muncul! Kalau balas dendam yang kita pikirkan dan kita imajinasikan, maka perbuatan jahatlah yang keluar! Itu sebabnya, Kol 3:5 menyebutkan dengan jelas bahwa percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat, dan keserakahan sama dengan penyembahan berhala.
Hal-hal inilah yang membuat orang sulit untuk berubah meskipun ia sudah menerima Firman Tuhan. Jadi, imajinasi akan menentukan sikap dan perbuatan seseorang. Selanjutnya, sikap dan perbuatan seseorang akan menentukan nasib (masa depan) seseorang.
Allah telah menciptakan ulang diri kita menjadi manusia baru. Tetapi, seringkali gambar manusia lama masih ada di dalam imajinasi kita. Itu sebabnya, imajinasi yang lama harus terus-menerus di hapus dan digantikan dengan imajinasi yang baru.
Apakah kita ingin memiliki masa depan yang penuh harapan di dalam Tuhan ? Marilah kita mengubah sikap dan karakter kita! Untuk dapat mengubah sikap dan karakter kita, marilah kita mulai dengan menghapus imajinasi yang lama dan menggantikan dengan imajinasi yang baru, yaitu Firman Tuhan dan janji-janji Tuhan.
M3 MELAKUKAN
Temukan bagaimana caranya mengandalkan imajinasi/manusia lama dan mengenakan imajinasi/manusia baru! Tuliskan langkah-langkah praktisnya!
M4 MEMBAGIKAN
Kepada siapakah akan Anda ceritakan berkat-berkat dalam saat teduh hari ini ?
Sumber :
Judul buku : Menerobos Sorga Dengan Cinta
49 Hari membangun keintiman dengan Bapa untuk mendapatkan Firman yang menghidupkan dan menyembuhkan.
Penulis : Pdt. Ir. Yonathan Wiryohadi
Kontibutor : Pdt. Bram Soei Ndoen, Illyana Widodo, Ponco Sulistyo
Diterbitkan oleh : WTC Media, Mei 2007