Minggu ke-4, Hari 27 HATI YANG MENYIMPAN
Ketika Jakarta didera banjir, semua orang berupaya untuk saling menolong. Salah satu gereja terkena banjir, semua jemaat berhasil diungsikan, dan yang belum terangkut adalah pendeta. Karena perahu karet habis, seorang sukarelawan, yang kebetulan adalah seorang haji membantu pendeta untuk keluar dari kepungan banjir.
Pak pendeta kelelahan dan pak Haji segera berinisiatif untuk menggendong pendeta. Dalam hati pendeta, "Kalau tidak terjadi banjir, saya belum tentu bisa naik haji!" Belum sampai di tempat, pak haji kecapean dan pak Pendeta sempat terjatuh. Pak Haji secara reflek memegang kepala pak Pendeta, tetapi karena tekanan berat, kepala pak Pendeta masuk ke dalam air. Dalam hati, Pak Haji berkata, "Kalau tidak terjadi banjir, belum tentu saya bisa membaptis pak pendeta!"
Esensinya, apa yang dilakukan antara pak Pendeta dengan pak Haji merupakan implikasi dari saling menabur di antara keduanya. Hati kita pun bisa menjadi ladang yang subur untuk bertumbuhnya benih Firman yang ditaruh Tuhan.
Ayat Renungan : Markus 4:14-29, Mazmur 119:11a
M1 MENERIMA
Berdoalah agar kita dapat memahami Firman Tuhan yang kita renungkan hari ini.
M2 MERENUNGKAN
1. Dalam perumpamaan itu, apa yang dimaksud dengan benih yang ditabur (Ayat 15, 26) ?
2. Yesus menceritakan mengenai benih yang ditabur di 4 jenis tempat atau tanah. Apa artinya ?
a. Ayat 15a : ...........................................................................................................................
b. Ayat 16a : ...........................................................................................................................
c. Ayat 18a : ...........................................................................................................................
d. Ayat 20a : ...........................................................................................................................
3. Bila benih tersebut ditabur di tanah yang baik, apakah yang akan terjadi (Ayat 20, 28-29) ?
4. Apa yang Daud lakukan terhadap janji atau Firman Tuhan (Maz 119:11a) ?
PENGAJARAN
Firman Tuhan adalah benih ! Tahukah bahwa di dalam benih sudah terdapat sumber kehidupan yang begitu ajaib ? Di dalam sebuah biji tersimpan sebuah potensi yang begitu dahsyat. Dari benda kecil dapat keluar kehidupan. Dari benda yang kelihatannya tak berarti akan tumbuh batang, cabang, daun, bunga, dan akarnya. Akhirnya, buah-buah akan menghasilkan pohon-pohon lainnya.
Percayakah bahwa Firman Tuhan itu lebih dahsyat dari benih alamiah ? Apa pun yang Tuhan lakukan, hal itu selalu dimulai dari Firman Tuhan yang Disimpan atau Ditanam di dalam hati kita sebagai benih. Firman Tuhan yang ditanam itulah yang mengandung potensi mujizat, dan melahirkan mujizat dalam kehidupan pribadi kita, mujizat dalam rumah tangga atau keluarga, serta mujizat dalam pekerjaan dan pelayanan !
Benih Firman Tuhan yang sudah kita terima janganlah dibuang, tetapi biarlah tertanam di hati kita. Seperti perilaku seorang petani, dia tidak akan sering menggali dan membongkar benih yang telah ia tanam di tanah untuk memeriksa pertumbuhan benih tersebut. Benih hanya dapat tumbuh kalau ia tetap tertanam di tanah. kita pun harus menyimpan dan memelihara benih Firman Tuhan di dalam hati kita.
Bagaimana caranya agar benih Firman Tuhan dapat tersimpan atau tertanam di hati kita ? Hati kita diibaratkan seperti tanah, dan tanah yang dapat menanam benih bukanlah tanah yang berbatu-batu, bersemak duri, ataupun tanah yang kotor. Tanah yang cocok adalah "tanah yang subur" ! Ciri-ciri tanah yang subur antara lain tidak keras, mudah menyerap air, dan bersih.
itu sebabnya, jangan biarkan hati kita menjadi keras atau sombong ! Biarlah hati kita selalu haus dan terbuka untuk menyambut Firman Tuhan, dan janganlah hati kita dipenuhi oleh sampah-sampah dunia (masalah-maslah hidup, kekhawatiran duniam kekayaan serta keinginan-keinginan yang menghimpit Firman itu sehingga tidak berbuah) sehingga benih Firman tidak bisa berbuah dalam hidup kita. Anda juga harus memperkatakan Firman sama seperti Firman yang Anda simpan. Bila perkataan Anda bertentangan dengan prinsip Firman, berarti Anda sedang membongkar benih Firman yang sudah Anda tanam.
Biarlah Firman Tuhan berbuah berlipat ganda dalam kehidupan kita. Benih Firman Tuhan yang di tanam di 'tanah yang subur' akan melahirkan mujizat! Jangan biarkan iblis "merampok" benih tersebut! Bagian Tuhan adalah menaburkan benih Firman-Nya, dan kita melakukan bagian kita yaitu menyuburkan tanah hati kita!
M3 MELAKUKAN
Tuliskan langkah-langkah apa yang akan Anda lakukan agar Anda dapat menyimpan benih Firman Tuhan di dalam hati Anda !
M4 MEMBAGIKAN
Kepada siapakah Anda akan menceritakan berkat-berkat yang Anda terima dari saat teduh hari ini ?
Sumber :
Judul buku : Menerobos Sorga Dengan Cinta
49 Hari membangun keintiman dengan Bapa untuk mendapatkan Firman yang menghidupkan dan menyembuhkan.
Penulis : Pdt. Ir. Yonathan Wiryohadi
Kontibutor : Pdt. Bram Soei Ndoen, Illyana Widodo, Ponco Sulistyo
Diterbitkan oleh : WTC Media, Mei 2007