Minggu ke-3, Hari 19 MENGHITUNG HARI-HARI
Seorang anak Tuhan, yang merupakan anggota TNI, ditugaskan di Baghdad, Irak, dalam rangka menjalankan Misi Keamanan. Ini merupakan penugasan ketiga, setelah sebelumnyaditugaskan di Timor Leste dan Myanmar. Ketika hendak berangkat, dia meninggalkan sebilah samurai bagi istrinya untuk berjaga-jaga. Sang istri jadi terheran-heran dan berkata, “Pa.. Kenapa khawatir, kan selama ini Mama selalu aman setiap kali Papa ditugaskan ke luar negeri ?”
Sang suami berkilah, “ Ma, siapa tahu Tuhan sedang sibuk ! Kita kan sepakat agar Tuhan menjagai langkah Papa dalam tugas penting. Nah, kalo Tuhan njagain Papa, siapa dong yang njagain Mama ?”
Esensinya, sang prajurit kurang belajar untuk menghitung hari-hari yang sudah dilewatinya. Realtanya, Tuhan selalu melindungi sang istri pada dua tugas terdahulu. Tuhan beratribut omni presence, di mana pun Dia hadir., dan perlindungan-Nya nyata bagi anak-anak yang hidup benar dan bergantung kepada-Nya.
Ayat Renungan : Mazmur 90:10-14
M1 MENERIMA
Berdoalah agar kita dapat memahami Firman Tuhan yang kita renungkan hari ini.
M2 MERENUNGKAN
1. Dalam doa Musa (Mazmur 90:10a), berpa lamakah rata-rata umur manusia ? Apakah usia manusia terbatas, ataukah sebaliknya (tidak terbatas) ?
2. Apakah yang Musa katakan mengenai berlalunya waktu (ayat 10c) ?
3. Apa yang Musa minta kepada Tuhan di dalam doanya dalam menjalani hidup ini (ayat 12) ?
4. Apa yang dirindukan Musa agar ia dapat bersorak sorai untuk melewati hari-hari yang dilaluinya (Maz 90:14) ?
PENGAJARAN
Musa memimpin bangsa Israel keluar dari tanah Mesir, di mana mereka telah menjadi budak dalam waktu yang sangat lama. Pada masa tuanya, Musa menuliskan doa (Mazmur 90), yaitu meminta Tuhanagar mengajar Musa menghitung hari-hari. Dalam Mazmur 90:10c, Musa mengetahui bahwa waktu hidup manusia sangat terbatas dan berlalu dengan cepat/terburu-buru. Itu sebabnya, Musa memohon hikmat Tuhan agar dia dapat menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya. Menghitung hari berarti mengevaluasi dan memperhatikan waktu kita. Mengapa kita harus memperhatikan waktu kita ?
1. Waktu adalah hidup
Ini berbicara tentang berapa panjang hidup kita. Jika hidup kita selesai, waktu kita pun selesai. Oleh karena itu, perhatikan apa yang kita kerjakan swkarang, jangan menunggu sampai besok, dan jangan menunda sampai tua ! Karena kita mungkin memutar kembali waktu yang sudah lewat.
2. Waktu adalah kesempatan
Apabila kesempatan datang, jangan buang kesempatan itu ! Bila kesempatan belum terlihat, jangan hanya menunggu kesempatan, tetapi carilah dan kejarlah kesempatan itu ! Bahkan …, ciptakan kesempatan ! Hidup kita hanya sekali ! Kita tidak akan kembali lagi setelah kita meninggalkan dunia ini. Jangan sia-siakan kesempatan yang Tuhan berikan kepada kita !
3. Waktu adalah catatan kehidupan kita
Semua yang kita pikirkan dan kita lakukan akan dipertanggunjawabkan di hadapan Tuhan. Perhatikan, apakah yang kita kerjakan saat ini sesuai dengan kehendak Tuhan ? Apakah kita masih melakukan dosa ? Apakah hari-hari yang kita lalui lewat begitu saja dengan sia-sia ? Apakah kita melewati hari tanpa Tuhan dan tanpa berhubungan intim dengan Tuhan ?
Selama kita masih ada waktu untuk hidup, selama masih diberikan kesempatan oleh Tuhan, biarlah kita menggunakan waktu sebaik-baiknya. Kita harus memperhatikan hari-hari kita secara bijaksana.
M3 MELAKUKAN
1. Tuliskan hal-hal dalam kehidupan Anda yang membuat Andameras membuang “waktu denagn percuma !”
2. Tuliskan rencana Anda agar waktu Anda “tidak sia-sia!” Bagaimana Anda akan melibatkan Tuhan dalam melakukan rencana tersebut ?
M4 MEMBAGIKAN
Kepada siapakah akan Anda ceritakan berkat-berkat dalam saat teduh hari ini ?
Sumber :
Judul buku : Menerobos Sorga Dengan Cinta
49 Hari membangun keintiman dengan Bapa untuk mendapatkan Firman yang menghidupkan dan menyembuhkan.
Penulis : Pdt. Ir. Yonathan Wiryohadi
Kontibutor : Pdt. Bram Soei Ndoen, Illyana Widodo, Ponco Sulistyo
Diterbitkan oleh : WTC Media, Mei 2007