PROYEK TERBESAR SEJAGAD
Banyak sekali proyek dapat kita temukan dalam kehidupan sehari-hari, dari yang kecil dengan dana minim s/d proyek triliyunan dengan segala kecanggihan, tetapi berapapun besarnya, tetaplah proyek dengan keterbatasan, karena proyek-proyek tersebut dirancang, dibiayai, dipimpin, dan dimiliki oleh manusia dengan segala keterbatasan. Di luar proyek-proyek tsb, ada satu proyek luar biasa dan dialah yang menjadi proyek terbesar sejagat, proyek ini adalah proyek yang bertujuan pada upaya “Penyelamatan Manusia”, yaitu dengan menangkan jiwa bagi “Kerajaan Sorga.”
Proyek dengan cakupan luas tsb (Mat 28 : 19,20 & Mark 16 : 15), dimiliki oleh “YESUS KRISTUS” sang “Raja segala raja,”, yang kuasa-Nya tiada terbatas (Mat 28 : 18). Sudahkah kita ambil bagian dalam proyek ini ? Jika sadar sepenuhnya bahwa Ia telah membayar kita lunas dengan Darah-Nya (1 Pet 1 : 18,19), maka tidak dapat dipungkiri, bahwa menjadi bagian dalam proyek ini merupakan suatu keharusan. Untuk itu mari bergabung dalam proyek ini, yaitu dengan melayani Tuhan Yesus Kristus, yang merupakan bos dari proyek tersebut. Kemudian pertanyaannya, apa yang dapat kulakukan untuk melayani-Nya (Tuhan Yesus) ? Sederhana saja, yaitu pribadi yang memiliki pertanyaan atau kerinduan tersebut, perlu mempunyai pemahaman atau pengertian tentang melayani Tuhan, uraian berikut diharapkan dapat membantunya.
I. Pengertian Melayani.
Melayani Tuhan mempunyai pengertian yaitu, “Segala sesuatu yang dilakukan dimana saja, kapan saja, oleh siapa saja, juga bagi siapa saja, dan semua itu sepenuhnya dilakukan untuk kemuliaan Tuhan.” Jadi dapat dikatakan bahwa, melayani Tuhan bukanlah pekerjaan yang mutlak menjadi monopoli para Pendeta/Pastor, dan para penginjil, atau hanya dapat dilakukan oleh mereka saja yang telah mengikuti pendidikan khusus di bidang Theologia atau juga Sekolah Alkitab, karena sesungguhnya melayani Tuhan adalah menjadi milik kita semua yang percaya kepada Dia, sang “Juru Selamat”, dan semuanya itu tergantung pada kesadaran kita untuk meresponi panggilan-Nya dan komitmen kita untuk melakukannya. Maukah kita melayani Dia ?
Bila semua orang dapat melakukannya lalu apa yang menjadi standard kwalitasnya? Kwalitasnya berbeda dengan proyek-proyek dunia, karena Tuhan tidak melihat berapa besarnya, berapa banyaknya, ataupun berapa lamanya kita sudah melayani-Nya, sebab yang menjadi dasar dari kwalitasnya adalah “Kasih” dan untuk lebih jelas, dapat kita temui di dalam Mat 22 : 37-39, yang berisikan “Hukum Terutama yang Pertama dan Kedua“, yang mengandung unsur “totalitas, yaitu segenap jiwa, segenap hati dan segenap akal budi dengan berlandaskan Kasih”, dan dalam Yoh 3 : 16 dinyatakan dengan jelas, bahwa Ia hadir dikarenakan kasih Allah yang besar bagi dunia ini , yaitu untuk menyelamatkan semua umat manusia, melalui pengorbanan-Nya yang tidak terukur. Mari kita belajar melakukannya.
II. Persyaratan bagi seorang Pelayan Tuhan.
Selain Menerima & Percaya (Yoh 1 : 12 ; Roma 10 : 9,10) serta Lahir Baru (Yoh 3 : 4,5 ; Roma 6 : 4), masih ada berapa persyaratan yang harus dipenuhi apabila kita ingin menjadi pelayan Tuhan yang tangguh, seperti Proses Ujian ( Mat 4 : 1-11), melalui proses ujian menjadi penting karena selain membentuk, juga sekaligus akan menjadikan kita kuat. Perlu diingat, bahwa musuh terberat yang harus kita kalahkan adalah diri kita sendiri (menyangkal diri dan mematikan kedagingan).
Lalu persyaratan selanjutnya adalah Tidak Terikat (Luk 9 : 62) karena siapa yang masih terikat, tidak akan dapat melepaskan ikatan yang ada pada orang lain., mis : “seorang perokok tidak dapat meminta atau membuat orang lain untuk berhenti merokok, sebelum ia melepaskan dirinya sendiri dari keterikatannya pada rokok". Ikatan yang lain adalah ikatan-ikatan dalam kuasa kegelapan, ikatan dunia (kesenangan dunia, harta, kekhawatiran, ketakutan), dll.
Kemudian persyaratan yang tidak kalah pentingnya, yaitu Percaya Kuasa Tuhan (Yoh 14 : 12). Apakah kita percaya, bahwa kuasa Tuhan ada pada diri kita ? jika jawabannya “tidak”, maka bagaimana mungkin kita dapat melakukan segala perbuatan besar dan ajaib, karena hanya dengan kuasa-Nya, segala yang tidak mungkin menjadi mungkin. Jadi mari kita andalkan kuasa-Nya, yang telah dijanjikan kepada kita melalui iman percaya kita kepada-Nya secara sungguh.
Dari uraian tentang persyaratan di atas, dapat kita simpulkan bersama bahwa kita harus benar-benar membereskan diri kita dahulu, dan dilanjutkan dengan tetap hidup berkenan bagi Tuhan (Yoh 15 : 7) .
III. Bentuk dan Pelaksanaannya.
Pada proyek-proyek dunia, seorang pekerja selain harus menyelesaikan apa yang menjadi tugasnya, ia juga harus dapat melayani pimpinan/atasan secara pribadi, seperti menghormati, memberi salam atau melakukan hal-hal lain yang di luar tugas namun dapat menyenangkan pimpinan tersebut, demikian juga dalam proyek terbesar sejagad, kita dapat membaginya dalam dua bentuk antara lain :
1. Melayani Pribadi Tuhan.
Dari kisah Maria dan Marta (Luk 10 : 28-42), kita dapat mengenal bentuk pelayanan kepada pribadi Tuhan, yaitu dengan cara “diam dibawah kaki Tuhan”. Apa yang dilakukan oleh Maria, dapat juga kita lakukan sekarang ini, yaitu dengan jalan :
a. Memuji dan Menyembah Dia.
Memuji dan menyembah raja adalah kewajiban setiap rakyat (tidak perduli apapun posisinya), dan dalam hal ini Tuhan Yesus Kristus adalah Raja diatas segala raja yang sungguh-sungguh layak untuk menerima pujian dan penghormatan dari kita semua yang menjadi ciptaan-Nya. Didalam Yoh 4 : 25, dikatakan kita harus menyembah dalam roh dan kebenaran, yang mempunyai arti bahwa roh kita harus bebas lepas (tidak terikat) dan hidup dalam pertobatan.
b. Merenungkan dan Melakukan Firman Nya.
Dalam Maz 1 : 1-3 & Luk 11 : 28, dikatakan bahwa setiap orang yang merenungkan firman dan melakukannya atau mendengar firman dan memeliharanya, adalah orang yang berbahagia, karena melalui firman-Nya, Tuhan bicara kepada kita, dan dengan taat pada firman-Nya, kita dapat menjalani hidup bahagia & secara otomatis menyenangkan hati Tuhan.
Berdoa adalah salah satu wujud komunikasi manusia dengan Tuhan, tentunya dengan adanya komunikasi yang dibangun secara terus menerus, akan membuat hubungannya menjadi lebih erat dengan Tuhan, karena Tuhan hanya sejauh doa kita. Dan ada ungkapan luar biasa tentang doa, yaitu “Doa adalah kunci kemenangan orang percaya “, karena … ……… … doa orang benar yang di doakan dengan yakin besar kuasanya ( Yak 5 : 16 ).
Dari pernyataan Tuhan, bahwa “Maria telah mengambil bagian terbaik yang tidak dapat diambil dari padanya”, dan dengan pengertian sederhana, apabila kita melakukan hal yang sama, maka bagian yang terbaik tersebut juga menjadi milik kita, dan perlu juga diingat bahwa melayani pribadi Tuhan dapat dilakukan dimana saja, dan kapan saja, juga oleh siapa saja.
2. Melayani Pekerjaan Tuhan.
Tuhan tidak pernah kekurangan lowongan pekerjaan bagi kita semua “, hal ini secara jelas dapat kita baca dalam Mat 9 :37,“Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit”, lalu pertanyaannya pekerjaan apakah yang tersedia ? Jawabnya ada dalam Luk 19 : 10, “Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang “. Mungkin terlintas dalam benak kita, “Tuhan datang ke dunia sebagai unit penyelamat”, atau sebagai unit SAR (Search And Resque). Setelah Tuhan naik kesorga maka pekerjaan tersebut menjadi milik kita dengan dituntun oleh Roh Penolong, yaitu Roh Kudus yang dijanjikan bagi kita, dan pekerjaan penyelamatan yang dapat kita lakukan selain menjadi pekerja tetap atau sukarela di Gereja antara lain :
a. Memberitakan Injil (kabar baik tentang Yesus Kristus) Luk 4 : 18-19.
Bila membaca ayat tersebut, seharusnya kita dapat merasakan hal yang luar biasa karena dikatakan, bahwa Roh Tuhan ada pada kita melalui pengurapan-Nya dan Tuhan mengutus kita untuk memberitakan kabar baik. Pekerjaan ini dapat dilakukan dimana saja, baik ditempat kita bekerja/ sekolah, atau tempat bermain, juga dalam perjalanan. Bila merasa tidak pandai berbicara, kita dapat menggunakan traktat atau buletin sebagai medianya, tetapi alangkah lebih baiknya apabila kita menjadi traktat yang hidup. Mintalah pada Tuhan agar membentuknya.
Sama halnya dengan memberitakan injil, maka bersaksi akan Kuasa dan Jamahan-Nya dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja, dengan menceritakan bagaimana kasih kemurahan Tuhan bagi kehidupan kita dan keluarga, atau cara Tuhan memanggil dan memproses kita melalui mujizat kesembuhan, pemulihan ekonomi dll. Bersaksi dapat dilakukan secara lisan, juga dalam tulisan. Perlu diingat, bahwa tulisan dapat menjangkau banyak tempat dan banyak jiwa yang tidak sempat atau tidak dapat kita kunjungi.
c. Mendoakan (Yoh 17 : 1 - 26).
Mendoakan dapat dilakukan secara langsung bersama orang yang membutuhkan dukungan doa agar peroleh kekuatan maupun jalan keluar bagi berbagai masalahnya. Mendoakan yang dilakukan pada waktu dan tempat berbeda disebut Doa Syafaat. Dalam Yoh 17 :1 -26, dituliskan bahwa Tuhan Yesus melakukan doa syafaat bagi para murid Nya, dan juga bagi kita orang-orang percaya. Materi doa syafaat beragam banyaknya, dari jemaat s/d hamba Tuhan, ibadah kecil s/d ibadah raya (KKR) atau bahkan dari keluarga s/d bangsa & negara. Doa syafaat dalam istilah kemiliteran dapat disamakan dengan penyerangan jarak jauh, untuk menggempur pertahanan musuh sebelum pasukan infanteri beraksi (para penginjil), dan dapat juga membentuk benteng kokoh yang tidak dapat ditembus musuh (penghulu udara, roh jahat, atau kuasa kegelapan).
d. Memberikan bantuan/ persembahan.
Terkadang kita berfikir atau menghayal, jika nanti saya punya waktu kosong yang panjang, saya akan memberitakan injil atau bersaksi kesana & kemari, dan bila itu kita lakukan, maka kita akan menjadi orang yang ketinggalan, karena hanya berandai-andai saja tanpa melakukan sesuatu. Ayo jangan ketinggalan, karena kita dapat memanfaatkan segala sesuatu yang ada pada kita untuk memulaikan Tuhan, seperti keuangan kita diberkati Tuhan secara lebih atau barang-barang layak pakai tetapi sudah tidak mau kita pakai lagi, semua itu dapat kita pergunakan untuk mendukung proyek-proyek pekerjaan Tuhan. Dalam Kis 10 : 1-4, dikisahkan tentang Kornelius yang diingat oleh Allah karena doa dan sedekahnya. Jika yang dilakukan oleh Kornelius dapat kita lakukan, mengapa harus jadi orang yang ketinggalan?
Selain keempat bentuk di atas, masih banyak yang dapat kita dilakukan dan tentunya tidak dapat dilakukan secara sembarangan, karena setiap pekerjaan mempunyai resiko, demikian halnya dengan melayani pekerjaan Tuhan, kita bisa belajar dari kisah Anak-anak Skewa (Kis 19 : 13-20), dimana mereka mengalami hal buruk, dikalahkan, disakiti, dan dipermalukan, hal tersebut sering disebut dengan istilah “Serangan Balik”, dapat terjadi karena tidak memiliki otoritas atau kuasa (Baca Yoh 1 :12 ; Mark 16 : 17-18 ;Yoh 14 : 12 ; Kis 1 : 8 ; 2 Kor 10 : 3-5) yang dapat diperoleh dengan memberi waktu lebih lagi untuk “diam di bawah kaki Tuhan”.
IV. U P A H PELAYANAN
Bagian ini tidak akan dilewatkan oleh setiap orang yang telah selesai melaksanakan tugasnya, bila proyek–proyek dunia menyediakan upah, terlebih lagi Proyek Terbesar Sejagad, karena dalam 1 Kor 15 : 58 ; “dinyatakan kepada kita untuk tidak goyah dan giat dalam pekerjaan Tuhan, dan dalam persekutuan kita dengan Tuhan, jerih lelah kita tidak sia-sia” atau dengan kata lain “apa yang kita lakukan didalam Tuhan semua pasti diperhitungkan”.
Upah dari proyek ini tidak dapat ditandingi oleh upah dari proyek manapun yang ada di jagad ini., karena upah dari proyek dunia terbatas, dapat dihitung dan penggunaannya hanya berlaku didunia, sedangkan upah dari Proyek Terbesar Sejagad, tidak terbatas (baca: 1 Kor 2 : 9). Dalam 2 Tim 4 : 7 & 8, dikatakan bahwa bagi Paulus telah tersedia mahkota kebenaran dari Tuhan, sebagai upahnya, dan tidak hanya sampai disitu, mahkota juga disediakan bagi kita yang mengasihi-Nya. Mahkota adalah lambang kehormatan, kekuasaan, kekuatan, kewibawaan, keanggunan, serta kemuliaan, dan mahkota hanya dipakai oleh para raja, ratu, serta para putra raja. Nah mahkota yang disediakan tersebut bukan untuk kehidupan yang sekarang, melainkan bagi kehidupan yang akan datang kelak setelah kemah tempat kediaman kita di bumi ini dibongkar (2 Kor 5 : 1). Luar biasa bukan …!!!
Tuhan beri kita kebebasan untuk memilih, bergabung dalam proyek-Nya atau tidak. Jika kita memilih “tidak”, maka satu pertanyaan bagi kita, yaitu apakah kita akan tinggal diam bila di depan mata kita, ada anggota keluarga, saudara, juga teman dan kerabat yang belum tahu adanya jalan keselamatan, atau mungkin mereka telah tahu tetapi tidak sadar kalau sedang berada pada jalan kebinasaan? kalau jawabannya “tidak”, ayo segera selamatkan mereka (Yak 5 : 19 & 20), karena kita tidak tahu berapa lama lagi waktu yang masih tersisa. Jadi jangan tunda lagi, sekaranglah waktunya mempersiapkan diri untuk katakan dan lakukan :
Tanganku kerja buat Tuhan
Mulutku memuji nama Nya
Kakiku jalan cari jiwa
Upahku besar di Surga ……………………………
Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amin
Juni 2003,
Oleh : S. Rudy Usmany
Penulis-Jemaat Gereja Tiberias Indonesia.
Catatan : Tulisan ini sudah pernah diterbitkan di Majalah Tiberias Tahun 2004