KRISTOLOGI : INKARNASI (PENJELMAAN) - Bagian II

IV. UNSUR-UNSUR AJARAN PB

Arti dari penegasan PB bahwa ‘Yesus Kristus datang sebagai manusia’ dapat disusun dalam 3 pokok utama :

-----

a. OKNUM YANG BERINKARNASI

PB sepakat mempertegas indentitas Yesus terkait pada hubunganNya dengan Allah yang Esa, monoteisme Yudaisme (PL) :

* 1 Korintus 8:4…
"tidak ada berhala di dunia dan tidak ada Allah lain dari pada Allah yang esa.
TR : ….oti ouden eidôlon en kosmô kai oti oudeis theos eteros ei mê eis

* I Timotius 2:5
Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus
TR : eis gar theos eis kai mesitês theou kai anthrôpôn anthrôpos christos iêsous

Bandingkan dengan :

* Yesaya 43:10
"Kamu inilah saksi-saksi-Ku," demikianlah firman TUHAN, "dan hamba-Ku yang telah Kupilih, supaya kamu tahu dan percaya kepada-Ku dan mengerti, bahwa Aku tetap Dia. Sebelum Aku tidak ada Allah dibentuk, dan sesudah Aku tidak akan ada lagi
BHS : ATEM EDAI NEUM-YEHOVAH VEAVDI ASHER BAKHARTI LEMAAN TEDU VETAAMINU LI VETAVINU KI-ANI HU LEFANAI LO-NOTSAR EL VEAKHARAI LO YIHYE

* Yesaya 44:6
Beginilah firman TUHAN, Raja dan Penebus Israel, TUHAN semesta alam: "Akulah yang terdahulu dan Akulah yang terkemudian; tidak ada Allah selain dari pada-Ku
KO-AMAR YEHOVAH MELEKH-YISRAEL VEGOALO YEHOVAH TSEVAOT ANI RISHON VAANI AKHARON UMIBALADAI EIN ELOHIM

Definisi asasi ialah bahwa Yesus ‘Anak Allah’, Gelar/ identifikasi ini berakar pada pemikiran dan ajaran Yesus sendiri. Istilah ‘Anak’ adalah khas dalam mengartikan bahwa Dia berbeda dengan segenap manusia lainnya, hal ini dapat ditelusuri sekurang-kurangnya pada saat Ia berumur 12 tahun (Lukas 2:49), dan yang disahihkan kepadaNya dalam dan suara BapaNya dari Sorga sewaktu Ia dibabtis “Engkaulah Anak yang Ku-kasihi” (Markus 1:11, bandingkan dengan Matius 3:17, Lukas 3:22)

* Markus 1:11
Lalu terdengarlah suara dari sorga: "Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan.
TR : kai phônê egeneto ek tôn ouranôn su ei o uios mou o agapêtos en ô eudokêsa
Interlinear : kai {AND} phônê {A VOICE} egeneto {CAME} ek {OUT OF} tôn {THE} ouranôn {HEAVENS,} su {THOU} ei o {ART} uios mou {MY SON} o {THE} agapêtos {BELOVED,} en {IN} ô {WHOM} eudokêsa {I HAVE FOUND DELIGHT.}

agapêtos yang terdapat dalam ketiga berita mengenai ucapan sorgawi itu, mengandung makna satu-satunya yang dikasihi (bentuk tunggal) ; begitu pula dalam perumpamaan dalam Markus 12:6 (bandingkan dengan perkataan-perkataan yang sama dari sorga sewaktu Ia dimuliakan dalam Markus 9:7 dan Matius 17:5).

Pada pemeriksaan pengadilan atas Yesus, dimana Dia ditanya dengan sumpah apakah Dia adalah ‘Anak Allah itu’, Markus dan Lukas melaporkan bahwa Yesus meng-‘ya’-kan , yang sebenarnya adalah tuntutan atas keilahian pribadi : ego eimi (http://sarapanpagi.6.forumer.com/viewtopic.php?p=23#23) (demikian, Markus 14:62; Lukas 22:70 berbunyi ‘kamu sendiri menyatakan dengan benar, ego eimi’). Ungkapan ego eimi (‘aku ada’) adalah kata – yang bagaimanapun juga seorang Yahudi tidak akan mengucapkannya, sebab kata ini adalah Nama Allah sendiri :

* Keluaran 3:14
Firman Allah kepada Musa: "AKU ADALAH AKU." Lagi firman-Nya: "Beginilah kaukatakan kepada orang Israel itu: AKULAH AKU telah mengutus aku kepadamu."
BHS : VAYOMER ELOHIM EL-MOSHE EHYE ASHER EHYE VAYOMER KO TOMAR LIVNEI YISRAEL EHYE SHELAKHANI ALEIKHEM

Yesus, yang menurut Markus telah memakai perkataan ini sebelumnya dengan cara sugestif yang sama (Markus 6:50, 13:6 dan rangkaian panjang perkataan ego eimi dalam Injil Yohanes : Yohanes 4:26; 6:35; 8:12; 10:7,11 ; 11:25; 14:6; 15:1; 18:5 dst), dengan gamblang telah menjelaskan sejelas-jelasnya ke-Allah-an Tuhan Yesus Kristus, dan itulah bukti keilahian pribadiNya. Dan hal tersebut yang menyebabkanNya didakwa sebagai ‘hujatan’ maka Dia dihukum.

Sebutan-sebutan yang diterapkan Yesus kepada diriNya sebagai ‘Anak’, selalu dalam konteks yang menggambarkan Dia yang secara khas sebagai manusia ilahi yang dikasihi secara khusus oleh Allah

* Matius 11:27
Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak seorang pun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak seorang pun mengenal Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya.
TR : panta moi paredothê upo tou patros mou kai oudeis epiginôskei ton uion ei mê o patêr oude ton patera tis epiginôskei ei mê o uios kai ô ean boulêtai o uios apokalupsai

(baca pula, Lukas 10:22; Markus 13:32, Matius 24:36 bnd Markus 12:1-11).

Yesus adalah ‘Anak Allah yang satu-satunya’ Monogenes :

* Yohanes 1:14
Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.
TR: kai o logos sarx egeneto kai eskênôsen en êmin kai etheasametha tên doxan autou doxan ôs monogenous para patros plêrês charitos kai alêtheias

* Yohanes 1:18
Tidak seorang pun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya
TR : theon oudeis eôraken pôpote o monogenês uios o ôn eis ton kolpon tou patros ekeinos exêgêsato

(baca pula Yohanes 3:16, 18).

Yesus, ada selama-lamanya (Yohanes 8:58; bnd Yohanes 1:1). Dia berada dalam hubungan kasih yang sempurna dan tak kunjung berubah dengan Bapa, dan dalam kesatuan dan persekutuan yang juga sempurna dan tak kunjung berubah dengan Bapa (Yohanes 1:18; 8:16, 29; 10:30; 16:32). Sebagai Anak, Dia tidak berprakarsa secara mandiri (Yohanes 5;19); Dia hidup untuk memuliakan bapaNya (Yohanes 17:1,4), dengan melaksanakan kehendak Bapa yang ‘mengutus’ Dia yang memberikan suatu tugas kepadaNya untuk dilaksanakan (Yohanes 4:34; 17:4 bnd. 19:30). Dia datang dalam nama BapaNya, artinya Ia mewakili BapaNya (Yohanes 5:43), dan karenanya semua yang diucapkanNya dan diperbuatNya adalah sesuai dengan perintah Bapa (Yohanes 7:16 dst. Dab 12:49 dab; 14:10), maka hidupNya di dunia adalah menaytakan BapaNya dengan sempurna (Yohanes 14:7 dab).

Apabila Yesus mengatakan bahwa Bapa lebih akbar dari Dia sendiri (Yohanes 14:28; bnd 11:29), dan Dia menyatakannya dengan jelas, bukanlah mengenai suatu kedudukan yang hakikiNya yang lebih rendah, melainkan mengenai fakta bahwa penyerahan kepada kehendak atau prakarsa Bapa. Bapa lebih besar dari Dia, karena dalam hubunganNYa dengan Bapa, ia senantiasa menempatkan diriNya dalam kedaanNya sebagai manusia dalam pelayananNya didunia ini Dia bertindak sebagai Anak yang mempunyai misi penyelamatan bagi orang berdosa. Tetapi hal ini sekali-sekali tidak berarti bahwa Dia mesti direndahkan terhadap Bapa dalam penghargaan dan penyembahan manusia kepadaNya. Bapa telah mempercayakan kepada Anak 2 karya besar, taitu memberikan hidup dan melaksanakan penghakiman.

* Yohanes 5:22-23
5:22 Bapa tidak menghakimi siapa pun, melainkan telah menyerahkan penghakiman itu seluruhnya kepada Anak,
TR : oude gar o patêr krinei oudena alla tên krisin pasan dedôken tô uiô
5:23 supaya semua orang menghormati Anak sama seperti mereka menghormati Bapa. Barangsiapa tidak menghormati Anak, ia juga tidak menghormati Bapa, yang mengutus Dia. TR : ina pantes timôsin ton uion kathôs timôsin ton patera o mê timôn ton uion ou tima ton patera ton pempsanta auton

Hal tersebut sama artinya dengan mengatakan bahwa Bapa menyuruh semua orang berbuat seperti Thomas (Yohanes 20:28 ), dan menghormati Anak sama seperti mereka menghormati Bapa sendiri yaitu : “Ya Tuhanku (o kurios) dan Allahku (o theos)”

PB memuat garis-garis besar pemikiran yang lain, tambahan kepada ke-Anak-an yang ilahi, yang juga menyatakan ke-Allah-an dari Yesus orang Nazareth. Kita hanya menyebut beberapa hal terpenting, diantaranya :

1. Sang Firman

Yohanes menyamakan Firman yang kekal dan ilahi itu dengan Anak Allah pribadi, Yesus Kristus Sang Firman (http://sarapanpagi.6.forumer.com/viewtopic.php?p=15#15)

* Yohanes 1:1-8
1:1 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
TR : en archê ên o logos kai o logos ên pros ton theon kai theos ên o logos
1:2 Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah.
TR : outos ên en archê pros ton theon
1:3 Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.
TR : panta di autou egeneto kai chôris autou egeneto oude en o gegonen
1:4 Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia.
TR: en autô zôê ên kai ê zôê ên to phôs tôn anthrôpôn
1:5 Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya.
TR : kai to phôs en tê skotia phainei kai ê skotia auto ou katelaben
1:6 Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes;
TR : egeneto anthrôpos apestalmenos para theou onoma autô iôannês
1:7 ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya.
TR : outos êlthen eis marturian ina marturêsê peri tou phôtos ina pantes pisteusôsin di autou
1:8 Ia bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu.
TR : ouk ên ekeinos to phôs all ina marturêsê peri tou phôtos

(bnd. 1 Yohanes 1:1-3; Wahyu 19:13)

2. Gambar dan Citra Allah

Paulus berbicara tentang Anak sebagai ‘gambar atau citra Allah’ baik sesudah ber-inkarnasi (2 Korintus 4:4) maupun dalam keadaan pra-inkarnasi (Kolose 1:15). Dan dalam Filipi 2:6 mengatakan bahwa pada pra-inkarnasi, Yesus Kristus ada dalam rupa (Morphe)

* 2 Korintus 4:4
yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah
TR : en ois o theos tou aiônos toutou etuphlôsen ta noêmata tôn apistôn eis to mê augasai autois ton phôtismon tou euaggeliou tês doxês tou christou os estin eikôn tou theou

* Kolose 1:15
Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan
TR : os estin eikôn tou theou tou aoratou prôtotokos pasês ktiseôs

* Filipi 2:
walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan
TR : os en morphê theou uparchôn ouch arpagmon êgêsato to einai isa theô

Dalam Ibrani 1:3 menyatakan Anak ‘cahaya kemuliaan Allah’ dan ‘gambar wujud Allah’ :

* Ibrani 1:3
Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi
TR : os ôn apaugasma tês doxês kai charaktêr tês upostaseôs autou pherôn te ta panta tô rêmati tês dunameôs autou di eautou katharismon poiêsamenos tôn amartiôn êmôn ekathisen en dexia tês megalôsunês en upsêlois
Interlinear : os {WHO} ôn {BEING} apaugasma {[THE] EFFULGENCE} tês doxês {OF [HIS] GLORY} kai {AND} charaktêr {EXACT EXPRESSION} tês {OF} upostaseôs {SUBSTANCE} autou {HIS} pherôn {UPHOLDING} te {AND} ta panta {ALL THINGS} tô {BY THE} rêmati {WORD} tês dunameôs autou {OF HIS POWER,} di {BY} eautou {HIMSELF} katharismon {[THE] PURIFICATION} poiêsamenos tôn {HAVING MADE} amartiôn {OF SINS} êmôn {OUR} ekathisen {SAT DOWN} en {ON} dexia {[THE] RIGHT HAND} tês {OF THE} megalôsunês {GREATNESS} en {ON} upsêlois {HIGH,}

"Duduk di sebelah kanan Allah" adalah suatu ungkapan alegoris, Kata "kanan" dalam penghayatan orang-orang Yahudi sering digunakan sebagai simbol kekuasaan.

Kata 'kanan' tidak bermakna harfiah, Jadi jangan terjebak kata-kata istilah (dalam bahasa kiasan). Dalam masyarakat kita ada istilah "Tangan Kanan" yang artinya: "Kepercayaan" --> 'dia itu tangan kanan owner perusahaan ini', artinya dia itu adalah orang kepercayaan.

Dalam bahasa Inggris ada pula istilah "Invisible Hand" yang artinya: bantuan atau pertolongan secara kasat mata atau mujizat.

Maka, "Duduk di sebelah kanan Allah" adalah lambang dari kekuasaan Yesus sebagai pemegang otoritas ke-Allah-an sejati.

* Keluaran 15:6,
"Tangan kanan-Mu, TUHAN, mulia karena kekuasaan-Mu, tangan kanan-Mu, TUHAN, menghancurkan musuh."
BHS : YEMINKHA YEHOVAH NEDARI BAKOAKH YEMINKHA YEHOVAH TIRATS OYEV

* Keluaran 15:12,
"Engkau mengulurkan tangan kanan-Mu; bumipun menelan mereka."
BHS : NATITA YEMINKHA TIVLAEMO ARETS:

* Ulangan 33:2,
"Berkatalah ia: 'TUHAN datang dari Sinai dan terbit kepada mereka dari Seir; Ia tampak bersinar dari pegunungan Paran dan datang dari tengah-tengah puluhan ribu orang yang kudus; di sebelah kanan-Nya tampak kepada mereka api yang menyala.'"
BHS : VAYOMAR YEHOVAH MISINAI BA VEZARAKH MISEIR LAMO HOFIA MEHAR PARAN VEATA MERIVVOT KODESH MIMINO ESHDAT LAMO

Pernyataan-pernyataan ini yang dirumuskan dalam rangka monoteistis, yang tidak memberikan tempat bagi pemikiran adanya 2 Allah, terang dimaksudkan untuk menunjukkan :

i. Bahwa Anak adalah pribadi ilahi, dan secara ontologis satu dengan Bapa (bnd Yohanes 10:30) ii. Bahwa Anak mewujudkan secara sempurna segala sesuatu yang ada dalam Bapa, atau dengan kata lain, tidak ada sesuatu aspek atau unsur-unsur pokok dari keilahian atau sifat yang dimiliki oleh Bapa yang tidak dimiliki oleh Anak.
iii. Paulus menyatakan suatu pembuktian nubuat dalam PL mengenai seruan TUHAN (YHVH) (http://sarapanpagi.6.forumer.com/viewtopic.php?p=22#22) kepada Tuhan Yesus Kristus, jadi mengacu pada nubuat itu, memperoleh penggenapan dalam diri Yesus (Roma 10:13, mengutip Yoel 2:32) :

* Roma 10:13
Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan
TR : pas gar os an epikalesêtai to onoma kuriou sôthêsetai

* Yoel 2:32
Dan barangsiapa yang berseru kepada nama TUHAN akan diselamatkan, sebab di gunung Sion dan di Yerusalem akan ada keselamatan, seperti yang telah difirmankan TUHAN; dan setiap orang yang dipanggil TUHAN akan termasuk orang-orang yang terlepas.
BHS (3:5), VEHAYA KOL ASHER-YIKRA BESHEM YEHOVAH YIMALET KI BEHAR-TSIYON UVIROUSHALAM TIHYE FELEITFA KAASHER AMAR YEHOVAH UVASRIDIM ASHER YEHOVAH KORE

(bnd Filipi 2:10 dab, menggemakan Yesaya 45:23).

Halnya sama, penulis kitab Ibrani mengutip desakan Musa kepada malaikat-malaikat untuk menyembah Allah (Ulangan 32:43) dan pernyataan pe-mazmur “Takhta-Mu kepunyaan Allah, tetap untuk seterusnya dan selamanya” (Mazmur 45:6) sebagai kata-kata yang diucapkan oleh Bapa yang mengacu kepada AnakNya :

* Ibrani 1:6,8
1:6 Dan ketika Ia membawa pula Anak-Nya yang sulung ke dunia, Ia berkata: "Semua malaikat Allah harus menyembah Dia."
TR : otan de palin eisagagê ton prôtotokon eis tên oikoumenên legei kai proskunêsatôsan autô pantes aggeloi theou
1:8 Tetapi tentang Anak Ia berkata: "Takhta-Mu, ya Allah, tetap untuk seterusnya dan selamanya, dan tongkat kerajaan-Mu adalah tongkat kebenaran.
TR : pros de ton uion o thronos sou o theos eis ton aiôna tou aiônos rabdos euthutêtos ê rabdos tês basileias sou

Hal ini memperlihatkan bahwa kedua penulis menganggap Yesus ilahi.

iv. Gelar ‘Tuhan’ (Kurios)

PB lazim menyebut Yesus ‘Tuhan’ (kurios, Yunani). Suatu gelar yang tidak hanya berarti ‘tuan’ melainkan kata kurios (http://sarapanpagi.6.forumer.com/viewtopic.php?t=4) ini lazim pula sebagai gelar ilahi yang bermakna ‘Tuhan’.

-----

b. SIFAT INKARNASI

Saat Sang Firman ‘menjadi manusia’ sifat keilahianNya tidak ditanggalkan atau berkurang, Dia tidak berhenti melaksanakan fungsi keilahianNya yang ada padaNya sebelumnya. Dia-lah – demikian laporan Alkitab – yang menopang segenap ciptaan dalam keteraturan, dan Dialah yang memberikan serta memelihara segala hidup (Kolose 1:17; Ibrani 1:3; Yohanes 1:4). Fungsi-fungsi ini secara pasti tidak ditangguhkan pada kurun waktu Dia berada didunia ini.

Sewaktu Dia datang ke dalam dunia ‘Dia mengosongkan diriNya’ dari kemuliaan yang dapat kelihatan:

* Filipi 2 :7
melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia
TR : all eauton ekenôsen morphên doulou labôn en omoiômati anthrôpôn genomenos Interlinear : all {BUT} eauton {HIMSELF} ekenôsen {EMPTIED,} morphên {FORM} doulou {A BONDMAN'S} labôn {HAVING TAKEN,} en {IN [THE]} omoiômati {LIKENESS} anthrôpôn {OF MEN} genomenos {HAVING BECOME;}Dan Dia ‘menjadi Miskin (Ptocheuo)’ :

* 2 Korintus 8:9
Karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya.
TR : ginôskete gar tên charin tou kuriou êmôn iêsou christou oti di umas eptôcheusen plousios ôn ina umeis tê ekeinou ptôcheia ploutêsête
Interlinear : ginôskete gar {FOR YE KNOW} tên {THE} charin tou {GRACE} kuriou {OF LORD} êmôn {OUR} iêsou {JESUS} christou {CHRIST,} oti {THAT} di {FOR THE SAKE OF} umas {YOU} eptôcheusen {HE BECAME POOR} plousios {RICH} ôn {BEING,} ina {THAT} umeis {YE} tê ekeinou ptôcheia {BY HIS POVERTY} ploutêsête {MIGHT BE ENRICHED.}

Tetapi meski Ia mengosongkan diri dan menjadi miskin, sekali-kali tidak terkandung arti berkurang kekuasaanNya yang ilahi. PB justru dengan gamblang menekankan keilahian Anak yang tidak berkurang karena inkarnasi.

Dalam manusia Kristus Yesus, kata Paulus, ‘berdiam seluruh kepenuhan ke-Allah-an’ :

* Kolose 2:9
Sebab dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan
TR : oti en autô katoikei pan to plêrôma tês theotêtos sômatikôs

bandingkan dengan

* Kolose 1:19
Karena seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Dia
TR : oti en autô eudokêsen pan to plêrôma katoikêsai

jadi, inkarnasi dari Anak Allah bukanlah pengurangan dari keilahian, melainkan menerimaan kemanusiaan. Bukan bahwa Anak Allah datang dan menyusup mendiami jasad manusiawi, seperti Roh di kemudian hari berbuat demikian. (Mengartikan inkarnasi sebagai ‘menyusup dan mendiami’ yang adalah merupakan pokok ajaran sesat Nestorius). Lebih baik mengatakan bahwa Sang Anak Allah sendiri mulai menjalani hidup manusia seutuhnya. Dia bukan membajui diriNya, dan Dia masuk kedalam pengalaman hidup manusia secara rohani maupun hidup manusia secara jasmani. KemanusiaanNya adalah sejati dan utuh; Dia menjadi ‘manusia Kristus Yesus’( 1 Timotius 2:5 bnd Galatia 4:4; Ibrani 2:14,17). Dan kemanusiaanNya adalah permanen. Biarpun Dia sekarang dipermuliakan, ‘Dia terus berlanjut sebagai Allah dan sekaligus manusia dalam dwikodrat yang berbeda, dan satu pribadi, selama-lamaNya’ (Westminister Shorter Catechism, Q.21) , bandingkan dengan ayat berikut :

* Ibrani 7:24
Tetapi, karena Ia tetap selama-lamanya, imamat-Nya tidak dapat beralih kepada orang
TR: o de dia to menein auton eis ton aiôna aparabaton echei tên ierôsunên

~ AP ~