JANGAN ANGKUH

“Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.” (1 Yoh 2:16)


kalau kita pelajari tentang raja Saul dan Daud, ada perbedaan yang sangat mencolok di antara keduanya. Walaupun mereka sama-sama dipilih Tuhan untuk menjadi Raja atas Israel, namun masing-masing memiliki karakter yang sangat bertolak belakang. Daud adalah seorang yang meiliki kerendahan hati, selalu siap dibentuk, dan sangat menghormati Tuhan. Sedangkan Saul adalah seorang raja yang sangat angkuh, tidak mau ditegur dan cenderung membenarkan diri sendiri, itulah sebabnya Tuhan sangat berkenan kepada pribadi Daud, bukan Saul.

Keangkuhan adalah musuh Tuhan. Demikianlah firman Tuhan, “Manusia yang sombong akan direndahkan, dan orang yang angkuh akan ditundukkan “ (Yesaya 2:11a). banyak anak Tuhan yang jatuh di dalam dosa keangkuhan ini. Orang yang angkuh biasanya tidak mau menerima nasehat dari orang lain. Padahal nasehat itu banyak manfaatnya. Penulis Amsal berkata “Jalan orang bodoh lurus dalam anggapannya sendiri, tetapi siapa mendengarkan nasehat, ia bijak.” (Amsal 12:15), dan “Keangkuhan hanya menimbulkan pertengkaran, tetapi mereka yang mendengarkan nasehat mempunyai hikmat.” (Amsal 3:10). Jadi langkah utama yang harus kita lakukan agar tidak jatuh dalam dosa ini adalah belajar cepat mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata (baca yakobus 1:19). Cepat mendengar bukan bukan berarti kuping kita tipis dan cepat percaya akan omongan orang, melainkan siap menjadi pendengar yang baik. Orang yang banyak bicara belum tentu berhikmat.

Orang yang angkuh juga cenderung membenarkan diri sendiri. Marasa dirinya paling benar, sehingga dia gampang mengoreksi dan menilai orang lain. Dia selalu berpikiran negatif terhadap seseorang, dan suka mencampuri urusan orang lain. Firman Tuhan mengingatkan kita dengan keras, “Jangan kamu menghakimi, maka kamu pun tidak akan dihakimi.” (Lukas 6:37a). maka dari itu mari kita belajar untuk melihat diri kita terlebih dahulu sebelum kita menilai orang lain, agar kita tidak berdosa.

Datang kepada Tuhan dan mohonlah ampun, jika selama ini kita angkuh.


~ Warta Sisipan GBI Rayon 1F ~