Hasil Survei, Pancasila Ungguli Telak Syariat Islam

Upaya menjadikan Syariat Islam (SI) sebagai ideologi negara masih tetap didengungkan. Namun begitu, mayoritas rakyat tetap menginginkan Pancasila sebagai ideologi negara. Malah dari hasil survei, Syariat Islam hampir tidak dilirik.

“Hanya 22,8 persen yang menginginkan Syariat Islam sebagai dasar negara. Sisanya menginginkan Pancasila sebagai dasar negara,” ujar Direktur Eksekutif Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM), Jajad Burhanuddin, di Hotel Sari Pan Pasific, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Sela-sa (15/05).

Survei ini digelar PPIM pada Januari-Maret 2007. Jumlah respondennya 200 orang, berusia 16-70 tahun, 42% tinggal di kota, sisanya di desa. Menurut Jajad, kuatnya menjadikan Pancasila sebagai dasar negara karena tingkat kebangsaan masyarakat Indonesia sangat tinggi meski mayoritas beragama Islam.

Meski demikian, Jajad menjelaskan, masyarakat Indonesia tetap menjadikan agama menjadi faktor terpenting identitas bangsa Indonesia. Hal itu dibuktikan lewat survei bahwa 41,3 persen responden memilih agama sebagai identitas. 24,6 Persen memilih kebangsaan sebagai identitas. Sisanya, memilih identitas pekerjaan, etnis, status sosial dan anggota parpol.

Soal referendum model pemerintah yang cocok di Indonesia, menurut Jajad, sebanyak 63,9 persen masyarakat memilih NKRI yang seimbang antara pusat dan daerah. Sedangkan 22,8 persen memilih NKRI dengan pusat yang memegang sebagian besar pemerintahan. Sebanyak 8,3 persen memilih federasi, 0,8 persen memilih merdeka, dan 14,1 persen tidak menjawab.

~ Salib.net ~