Miracle

Ia naik ke dalam salah satu perahu itu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu Ia duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu.
Simon menjawab: "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga."
Lalu mereka memberi isyarat kepada teman-temannya di perahu yang lain supaya mereka datang membantunya. Dan mereka itu datang, lalu mereka bersama-sama mengisi kedua perahu itu dengan ikan hingga hampir tenggelam.
Lukas 5 : 3, 5, 7




Sudah sepanjang malam, Simon dan nelayan-nelayan yang lain menebarkan jala kian kemari, namun hasilnya nihil. Saat mereka bertemu dengan Yesus yang memerintahkan mereka untuk bertolak ke tempat yang lebih dalam dan menebarkan jala di sana, akhirnya mereka mendapatkan ikan dlam jumlah yang besar. Dari kisah tersebut, mari kita belajar bagaimana caranya mengalami mujizat Tuhan dan mengubah apa yang tidak mungkin menjadi mungkin.

1. Menyediakan perahu untuk Tuhan (Lukas 5:3)
Bayangkan perasaan Simon pada saat mereka pulang dengan tangan kosong. Marah, jengkel, kecewa, sedih dan sebagainya. Dalam situasi seperti itu Yesus, sosok yang belum mereka kenal, justru minta untuk menumpang di perahu Simon. Bagaimana seandainya kita yang jadi Simon? Barangkali kita akan marah dan tidak mengijinkan Yesus memakai perahu kita. Tidak demikian halnya dengan Simon, dia mengijinkan Yesus memakai perahunya untuk mengajar orang banyak. Bagaimana seandainya Simon menolak permintaan Tuhan? Mereka tidak akan mengalami mujizat!

Bagi Simon, perahu adalah pekerjaan sekaligus kehidupannya. Dengan kata lain, jika kita ingin menghadirkan mujizat Tuhan, maka kita harus mengijinkan Dia memakai pekerjaan maupun hidup kita. Apakah kita mengundang campur tangan Tuhan di dalam pekerjaan kita? Apakah kita selalu mengawali pekerjaan kita dengan doa dan minta Dia menolong kita dalam pekerjaan kita?

Setiap hari kami selalu menyediakan waktu 15 menit sebelum aktivitas kerja di mulai untuk berdoa dan mendengarkan Firman Tuhan. Kami mengundang penyertaan Tuhan dalam seluruh pekerjaan kami. Saya merasakan bahwa tidak ada cara lain yang lebih efektif dibandingkan dengan menghadirkan Tuhan di dlam pekerjaan kami. Kami banyak mengalami mujizat saat menghadirkan Dia. Bagaimana dengan Anda?

2. Memiliki ketaatan kepada perintah Tuhan (Lukas 5:5)
Profesi saya penulis dan pemimpin sebuah bisnis. Jelas bukan seorang dokter. Jika saya melihat Anda sakit dan saya memberikan resep kepada Anda, apakah Anda percaya dengan resep yang saya tulis tersebut dan menukarkannya dengan obat? Tentu saja tidak! Itu juga yang dialami oleh Simon dan nelayan yang lain saat Yesus menyuruh bertolak ke tempat yang lebih dalam. Kalau Yesus seorang nelayan juga, barangkali lumrah kalau Simontaat kepada perintah-Nya, tapi bukanlah Yesus tukang kayu? Terlebih lagi, bukankah sudah sepanjang malam mereka menebarkan jala dan tidak mendapatkan apa-apa? Yang luar biasa, Simon taat kepada-Nya. Itu yang membuat mujizat terjadi!

Jika ingin mengubah apa yang tidak mungkin menjadi mungkin, kita harus taat kepada perintah Tuhan. Kadangkala perintah Tuhan cukup "ganjil" untuk dilakukan. Tuhan memerintahkan Ishak untuk menabur di masa kekeringan hebat. bukankah itu perintah yang bertolak belakang dengan prinsip agrobisnis? Meski demikian Ishak menuai berlipat-lipat kali ganda sehingga dia menjadi sangat kaya (Kejadian 26). Tuhan kadangkala memerintahkan kita untuk memberi, di saat keuangan kita mepet. Dia memerintahkan agar kita mengampuni dan memberkati pesaing atau relasi bisnis yang jelas-jelas merugikan kita. Lakukanlah perintah tuhan dengan taat dan alami mujizat-Nya!

3. Diberkati untuk menjadi berkat (Lukas 5:7)
Mujizat dan berkat yang diterima Simon, tidak hanya untuk dirinya sendiri. Dia memanggil nelayan-nelayan yang lainuntuk berbagi tangkapan tersebut. Message-nya, kita harus belajar untuk tidak egois, sebaliknya kita harus berbagi hidup dengan orang lain. Ingat bahwa tujuan tuhan memberkati kita adalah agar kita menjadi berkat bagi yang lain. Berkat tidak bisa kita simpan untuk diri kita sendiri, itu hanya akan membuat hidup kita jadi busuk. Alirkan berkat itu kepada yang lain, maka hidup kita akan semakin diberkati. Siapkan diri Anda untuk mengalami mujizat, mengubah yang tidak mungkin menjadi mungkin! Kwik





AddThis Social Bookmark Button