Hikmat dan Kekayaan
Aku mengasihi orang yang mengasihi aku, dan orang yang tekun mencari aku akan mendapatkan daku.
Amsal 8:17
Amsal mengajarkan kita bahwa semua orang yang beribadah kepada Tuhan harus mencari hikmat Allah dan meninggalkan segala hikmat dunia. Mencari hikmat Allah berarti mengenal Allah dengan lebih baik. Hikmat itu adalah Allah sendiri. Bicara tentang hikmat, maka Allah berkata, "Aku mengasihi orang yang mengasihi aku, dan orang yang tekun mencari aku akan mendapatkan aku." Dalam terjemahan Alkitab versi King James dikatakan bahwa "those that seek me early shaal find me." Artinya, Allah harus dicari lebih awal dalam hidup ini atau lebih awal dalam keseharian hidup kita. Di masa muda kita harus mencari Allah supaya kita dapat mengenal Allah lebih baik. Ketika kita menunjukkan kasih kita kepada-Nya, maka Allah pasti menunjukkan kasih-Nya kepada kita dengan memenuhi hari-hari kita dengan hikmat-Nya.
Mencari hikmat Allah tidak berarti kita akan menjadi orang miskin atau hina di bumi. Justru Allah berkata, "Kekayaan dan kehormatan ada padaKu, juga harta yang tetap dan keadilan. buahKu lebih berharga dari pada emas, bahkan dari pada emas tua, hasilKu lebih baik dari pada perak pilihan" (ayat 18-19). Segala harta yang kita caridengan hikmat Allah justru kekal sifatnya. Terhadap kekayaan, orang bijak harus memiliki sikap seperti yang dikatakan Pengkhotbah, "Setiap orang yang dikaruniai Allah kekeayaan dan harta benda dan kuasa untuk menikmatinya, untuk menerima bahagiannya, dan untuk bersukacita dalam jerih payahnya - juga itu pun karunia Allah" (Pengkhotbah 5:18).
Jadi, kita harus menyadari bahwa segala kekayaan yang kita miliki adalah karunia Allah. Allah tidak menghendaki kita tidak boleh memiliki kekayaan, tapi yang Allah tidak kehendaki ialah kekayaan itu memiliki atau menguasai hidup kita. Carilah k=hikmat Allah sedari awal sebelum kita memperoleh kekayaan. (JH)
Kekayaan dan kerhormatan mengikuti orang yang mencari hikmat Allah dari awal
~ Jamahan kuasaNya ~