Berdoa Untuk Orang-Orang Mati ?

Dalam setiap sistem kepercayaan, kecuali dalam Alkitab, doktrin "Api Penyucian Dosa" (purgatory) dan doa-doa untuk orang mati selalu ada.

Di Bangsa Kasdim, Mesir dan Yunani pengajaran ini cukup dikenal. Agama Budha juga mengenal api penyucian. Banyak orang Budha China harus membayar untuk melepaskan sebuah jiwa dari api penyucian. Dalam agama Zoroaster, satu jiwa harus melewati 12 tahap penyucian sebelum masuk ke surga.

Konsep pemberian uang bagi mereka yang meninggal berasal dari jaman purbakala. Rupanya ini cukup berpengaruh terhadap orang Israel, karena itu diingatkan untuk tidak memberi persembahan bagi keperluan "Orang Mati" (Ulangan 26:14).

Gagasan mengenai api penyucian dumulai sekitar tahun 600, ketika Pus Gregorius Agung menyatakan ada sebuah tempat untuk penyucian jiwa-jiwa sebelum masuk ke surga. Pernyataan ini baru dijadikan dogma ketika diadakan Konsili Florence pada tahun 1459.

Gagasan mengenai api penyucian dan memberi uang untuk doa-doa menolong orang mati yang berada di dalam api penyucian itu bukan pelajaran Kristus dan Para Rasul.

Martin Luther mulai melawan penjualan surat penghapusan siksa (Lat. Indulgensia) dan itulah asal mulanya pergerakan pembaharuan Gereja (Reformasi). Maka sekarang tidak dikatakan lagi kepada orang-orang bahwa uang bisa diberi untuk pembebasan jiwa-jiwa yang tersiksa dalam api penyucian.

Pengkhotbah 9:5-6 mengatakan, "Karena orang-orang yang hidup tahu bahwa mereka akan mati, tetapi orang mati tidak tahu apa-apa, tak ada upah lagi bagi mereka, bahkan kenangan kepada mereka sudah lenyap. Baik kasih mereka, maupun kebencian dan kecemburuan mereka sudah lama hilang, dan untuk selama-lamanya tak ada lagi bagian mereka dalam segala sesuatu yang terjadi dibawah matahari."

Dari ayat-ayat diatas jelaslah bahwa berdoa untuk orang-orang mati tidak berguna karena tidak ada hubungan lagi dengan mereka.

Ada orang-orang yang suka pergi ke kuburan untuk berdoa bagi orang mati. Itupun tidak berguna karena tidak ada apa-apa lagi di dalam kuburan itu. "Debu kembali menjadi tanah seperti semula dan roh kembali kepada Allah yang mengaruniakannya" (Pengkhotbah 12:7). Semua jiwa dan roh ada dalam pemeliharaan Allah. mereka yang telah tinggalkan tubuh mereka menunggu waktu kebangkitan. Allah-lah yang menentukan nasibnya pada akhirnya (2 Kor 5:9-10; Wahyu 20:11-16).

Ada sebagian orang yang minta petunjuk kepada orang-orang mati. Menurut Firman Tuhan hap itupun merupakan dosa besar karena mereka berhubungan dengan roh-roh jahat (Yes 8:19; Ul 18:11).

~ Abbalove ministries ~




AddThis Social Bookmark Button