TELAAH KRITIS "KITAB-KITAB APOKRIP"

Kitab-kitab Apokrip mengandung kesalahan, diantaranya:



1. Tidak mengaku pengilhaman ilahi,

khususnya pada:



2Makabe 2:23

Semuanya itu telah diuraikan oleh Yason dari Kirene dalam lima buku lima buah. Kami ini hendak berusaha mengikhtisarkan semuanya dalam satu jilid saja.


2Makabe 15:37b – 38

Maka aku sediripun mau mengakhiri kisah ini. Jika susunannya baik lagi tepat, maka itulah yang kukehendaki. Tetapi jika susunannya hanya sedang-sedang dan setengah-setengah saja, maka hanya itulah yang mungkin bagiku.


Kutipan di atas itu menentang kebenaran bahwa Alkitab diilhamkan oleh Allah (bandingkan 2Tim. 3:16) serta tidak ada nubuat atau kitab dihasilkan oleh pikiran manusia (2Pet. 1:20-21).


2. Kesalahan sejarah


Kitab Tobit 14:15

salah menyatakan bahwa Nebukadnezar dan Ahasyweros menaklukkan Niniwe. Namun sejarah mencatat bahwa Nebopolasar dan Cyaxareslah yang terlibat di dalamnya. Demikian pula Tobit 1:1 menunjukkan ketidaktahuan tentang sejarah; Barukh 1:8 berkontradiksi dengan Ezra 1:7 yang benar berdasarkan sejarah.


3. Kesalahan doktrin


a. Membenarkan bunuh diri

2Makabe 14:41-46

(41) Ketika pasukan itu sudah siap untuk merebut menara itu dan sudah meretas pintu masuh dan menyuruh untuk memasang api buat menyalakan pintu-pintu, maka Razis yang rapat terkepung menikam dirinya dengan pedang. (42) Ia lebih suka mati secara muliawan dari pada jatuh di tangan orang-orang berdosa itu dan diperlakukan oleh mereka secara tak layak bagi keluhuran budinya. (43) Tetapi tikaman itu kurang kena, oleh karena ia berbuat tergesa-gesa karena perjuangan itu dan oleh sebab pasukan prajurit itu sudah berduyun-duyun di dalam pintu gerbang. Maka dari itu dengan berani larilah ia naik ke atas tembok lalu secara jantan menjatuhkan diri ke atas orang banyak itu. (44) Tetapi orang-orang itu cepat-cepat mundur, sehingga ada tempat kosong di tengah. Maka Razis jatuh di tempat yang kosong itu. (45) Tetapi ia masih hidup juga. Maka dengan geramnya yang berapi-api bangkitlah ia, meskipun darahnya bercucuran dan luka-lukanya nyeri. Lalu ia lari menerobos orang banyak itu laluberdiri di atas sebuah batu karang yang tinggi. (46) Meskipun darahnya hampir keluar semuanya, namun ia menarik isi perutnya ke luar, mengambilnya dengan kedua tangannya, lalu dilemparkannya ke atas orang banyak itu. Dalam pada itu berserulah ia kepada Penguasa hidup dan nyawa, semoga Ia kelak memberikannya kembali kepadanya. Demikian Razis berpulang.


Alkitab tidak pernah menyetujui bunuh diri sebab itu bertentangan dengan Hukum Keenam "Jangan Membunuh" (Kel. 20:13). Tidak seorang pun yang berhak mengambil nyawanya sendiri. Allahlah yang berhak atas hidup manusia sebab Dialah yang menciptakannya (Ul. 32:39, 1Sam. 2:6, 2Raj. 5:7, Ayb. 1:21, Mzm. 68:20).


b. Menyetujui doa untuk orang mati

2Makabe 12:41-45

Lalu semua memuliakan tindakan Tuhan Hakim Yang Adil, yang menyatakan apa yang tersembunyi. Merekapun lalu mohon dan minta, semoga dosa yang telah dilakukan itu dihapus semuanya. Tetapi Yudas yang berbudi luhur memperingatkan khalayak ramai, supaya memelihara diri tanpa dosa, justru oleh karena telah mereka saksikan dengan mata kepala sendiri apa yang sudah terjadi oleh sebab dosa orang-orang yang gugur itu. Kemudian dikumpulkannya uang di tengah-tengah pasukan. Lebih kurang dua dirham perak dikirimkannya ke Yerusalem untuk mempersembahkan korban penghapus dosa. Ini sungguh suatu perbuatan yang sangat baik dan tepat, oleh karena Yudas memikirkan kebangkitan. Sebab jika tidak menaruh harapan bahwa orang-orang yang gugur itu akan bangkit, niscaya percuma dan hampalah mendoakan orang mati. Lagipula Yudas ingat bahwa tersedialah pahala yang amat indah bagi sekalian orang yang meninggal dengan saleh. Ini sungguh suatu pikiran yang mursid dan saleh. Dari sebab itu makadisuruhnyalah mengadakan korban penebus salah untuk semua orang yang sudah mati itu, supaya mereka dilepaskan dari dosa mereka.


Ajaran tentang doa demi orang-orang mati menentang kebenaran Alkitab bahwa kesempatan untuk menerima dan menolak pengampunan dosa melalui iman kepada Yesus Kristus hanyalah pada waktu manusia masih hidup sebab setelah kematian adalah penghakiman: "Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi". (Ibr 9:27, TB-LAI)


c. Membenarkan kekejaman terhadap budak-budak.

SIRAKH 33:28-19

(28) Bebankanlah pekerjaan kepada budakmu, sehingga ia tidak menganggur, sebab pengangguran mengajar banyak kejahatan. (29) Hendaklah menyuruh dia bekerja sebagaimana mestinya, dan kalau ia tidak menurut, beratkanlah rantainya.Kekejaman dalam bentuk apapun bertentangan dengan prinsip hidup yang berdasarkan kasih, khususnya bagi orang-orang percaya.


d. Mengajarkan pra-eksistensi jiwa.

Kebijakan Salomo 8:19-20

Memang aku seorang pemuda yang baik budi pekertinya, dan aku mendapat jiwa yang baik; atau sebaliknya; oleh karena aku ini baik, maka aku masuk ke dalam tubuh yang tak tercela.Alkitab tidak mengajarkan bahwa jiwa manusia ber-pra-eksistensi sebelum manusia dilahirkan. Dalam kisah penciptaan, Allah menciptakan manusia secara utuh, tanpa memisahkan tubuh dan jiwa (Kej. 1:26-27,2:7).


e. Mengajarkan Pengutukan dan Penistaan.

YUDIT 9:9-10

(9) Pandanglah kecongkakan mereka dan kirimkanlah kemurkaan-Mu ke atas kepala mereka. Berikanlah kepada tanganku, tangan seorang janda, tenaga untuk melaksanakan rencanaku. (10) Hantamkanlah dengan akal bibirku dan akalku itu mendatangkan luka-luka dan bilur-bilur kepada mereka yang merencanakan yang pahit-pahit terhadap perjanjian-Mu, terhadap Rumah-Mu yang Suci, puncak bukit Sion dan rumah milik anak-anak-Mu.


TOBIT 3:13, 15

(13) Aku mohon: Biarlah aku dileyapkan dari muka bumi ini, nista tidak mau kudengar lagi. (15) …Aku sudah kehilangan tujuh orang; apalagi gunanya hidup bagiku? Apabila Engkau tidak berkenan membiarkan aku mati, maka dengarlah nistaku ini, ya Tuhan.


TOBIT 3:6

Kini berbuatlah kepadaku menurut apa yang berkenan kepada-Mu, dan sudilah mencabut nyawaku, sehingga leyaplah aku dari muka bumi dan kembali menjadi debu. Sebab mati lebih berguna bagiku dari hidup, karena aku mesti mendengar nista dan fitnah dan sangat sedih rasa hatiku. Ya, Tuhan, suruhlah supaya aku lepas dari susah ini, biarlah aku lenyap menuju tempat abadi; janganlah Wajah-Mu Kaupalingkan daripadaku, ya Tuhan. Sebab lebih bergunalah mati saja daripada melihat banyak susah dalam hidupku. Nista tidak dapat kudengar lagi!


Pengutukan dan penistaan sangat bertentangan dengan sifat-sifat Allah sebagai Allah yang Mahasuci dan apa yang dikatakan Alkitab tentang perkataan yang baik dan benar (Mzm. 19:14, Ef. 1:4, 1Pet. 1:15-16, Rm. 12:14, Mzm. 101:7, 1Pet. 2:1).


f. Mengajarkan bahwa sedekah dan kebaikan kepada orang tua dapat melepaskan dari maut.

TOBIT 4:10-11

(10) Memang sedekah melepaskan dari maut dan tidak membiarkan orang masuk ke dalam kegelapan. (11) Sedekah merupakan persembahan yang baik ke hadapan Yang Maha Tinggi bagi semua orang uang memberikannya.


TOBIT 12:9

(Kata malaikat Rafael) Memang sedekah melepaskan dari maut dan menghapus setiap dosa.


SIRAKH 3:14

Kebaikan yang ditunjukkan kepada bapa tidak sampai terlupa, melainkan dibilang sebagai pemulihan segala dosamu.


Alkitab mengajarkan bahwa keselamatan hanya melalui Yesus Kristus (Yoh. 3:16, 14:6, Kis. 4:12) dan diterima melalui iman (Rm. 3:23, 9:31-32, 10:10, 10:17, Gal. 2:16, 3:11) dan perbuatan baik sama sekali tidak mempunyai andil dalam keselamatan. Dalam iman Kristen Protestan, kita berbuat baik karena sudah diselamatkan dan bukan berbuat baik untuk diselamatkan.


g. Mengajarkan Kesombongan

TOBIT 1:3

Aku, Tobit menempuh jalan kebenaran dan kesalehan seumur hidupku dan banyak melakukan kebajikan kepada para saudara dan segenap bangsaku yang bersama dengan daku telah berangkat ke pembuangan, ke negeri Asyur ke kota Niniwe.


TOBIT 1:6-8

(6) Pada hari-hari raya sering kali hanya aku seorang diri sajalah yang pergi ke Yerusalem, sebagaimana yang tersurat bagi segenap Israel sebagai hukum abadi. Pergilah aku ke Yerusalem dengan membawa buah bungaran dan anak sulung dari ternak serta bagian sepersepuluh dari hewan dan lagi guntingan pertama bulu domba. (7) Semuanya kuberikan kepada para imam, keturunan Harun, untuk mezbah. Bagian sepersepuluh dari gandum, anggur, minyak, buah zaitun, buah delima dan hasil bumi lainnya kuberikan kepada kaum Lewi yang menyelenggarakan kebaktian di Yerusalem. Selama enam tahun akupun memungut bagian sepersepuluh yang kedua dan setiap tahun aku pergi membiayakannya ke Yerusalem. (8) Adapun bagian sepersepuluh yang ketiga kuberikan kepada para yatim piatu, para janda dan kaum perantau yang tinggal ditengah-tengah orang Israel. Tiga tahun sekali bagian sepersepuluh itu kubawa untuk diberikan kepada mereka. Itupun kami makan pula menurut aturan yang ditetapkan perihalmereka dalam hukum Taurat Musa dan sesuai dengan perintah yang diberikan Debora, yaitu ibu Anamiel ayahku. Sebab waktu berpulang ayahku meninggalkan aku sebagai yatim piatu.


TOBIT 1:16-17

(16) Di zaman Salmaneser aku telah banyak melakukan kebajikan kepada para saudara-saudara sebangsaku. (17) Makananku kuberikan kepada orang yang kelaparan dan pakaianku kepada orang yang telanjang. Apabila kulihat seseorang sebangsa yang telah meninggal dan terbuang di belakang tembok kota Niniwe, maka kukuburkan. (18) Manakala seseorang dibunuh oleh raja Sanherib, setelah raja pulang kalah dari daerah Yehuda di masa ia dihukum oleh Raja Surgawi karena hujatnya, maka kukuburkan juga. Sebab banyak dari orang Israel dibunuh oleh raja Sanherib karena murkanya. Tetapi dengan diam-diam kukuburkan semua. Memang mayat-mayat mereka dicari raja, tetapi tidak ditemukan.


YUDIT 8:24

Makanya, saudara-saudara, baiklah kita membuktikan kepada saudara-saudara kita, bahwa nyawa mereka boleh digantungkannya kepada kita dan bahwa yang tersucipun, yakni Bait Allah dan mezbah, dapat disandarkan pada kita ini.


YUDIT 16:1, 6

(1) Kata Yudit… (6) Sebab pahlawan mereka tidaklah jatuh karena kaum muda dan mereka tidak dihantamkan oleh anak-anak perkasa; mereka tidak disergap oleh buta jangkung, melainkan dilumpuhkan oleh Yudit anak Merari dengan keelokan tubuhnya.


Dalam Injil Lukas 18:9-14 terdapat kisah dua orang yang berdoa, yaitu seorang Farisi yang meninggikan diri atas perbuatan baiknya dan seorang pemungut cukai yang mengaku dosa dihadapan Allah. Yesus mengakhiri kisah tersebut dengan mengatakan: "Siapa saja yang meninggikan diri akan direndahkan dan siapa saja yang merendahkan diri, ia akan ditinggikan" (Luk. 18:14b, TB2-LAI).








AddThis Social Bookmark Button