Minggu ke-2, Hari 13 MENGASIHI SESAMA MANUSIA
Virus flu burung menebara ancaman di Indonesia hari-hari ini. Ternayata, di dunia fabel perunggasan, berbagai ayam dari beragama golongan menunjukan empati kepada manusia. Semua ras ayam mengadakan rapat nasional untuk mencegah jangan sampai mereka dimusuhi manusia, bahkan dimusnahkan, hanya karena tubuh mereka menjadi mediasi penularan virus H5Ni. Kalaupun mereka harus dimusnahkan, separuh diantara mereka rela berkorban dan berikrar rela mati bila kematian itu bisa menghentikan berjangkitnya penyakit Flu Burung.
Pimpinan Rapat : Apa yang harus kita lakukan agar kita terbebas dari H5NI ?
Audience : Kita ikut detoxifikasi biar manusia aman mengkonsumsi kita !
Pimpinan Rapat : Apakah ada berita dari para pedagang ayam goreng tentang korban Flu Burung karena mereka menyantap kita ?
Audience : So far belum ada ! Kentucky aman, Ny Suharti aman, CFC aman juga !
Pimpinan Rapat : Saya dengan ada satu generasi ayam yang memberontak ketika akan dijadikan ayam bakar. Dimana itu ?
Audience : Ayam mbakar Wong Solo !
Pimpinan Rapat : Ayam bakar or Mbakar ? Berapa banyak orang Solo yang terbakar ?
Audience : Gak jelas, ayam yang dibakar atau orang Solonya yang dibakar..........
Pimpinan Rapat : ??????????????
Kalaupun ayam rela berkorban untuk kesehatan manusia, manusia harusnya lebih rela berkorban untuk menolong sesamanya. Yesus sudah memberikan level pengorbanan tertinggi, bagian kita adalah memiliki hati yang rela berkorban seperti Dia.
Ayat Renungan : 1 Yohanes 3:16-18, Matius 25:35-40
M1 MENERIMA
Berdoalah agar kita dapat memahami Firman Tuhan yang kita renungkan hari ini.
M2 MERENUNGKAN
1. Apa yang Tuhan ingin kita lakukan terhadap saudara-saudara kita (1 Yoh 3:16b) ?
2. Dengan apakah kita harus mengasihi orang lain (1 Yoh 3:18b) ?
3. Apa yang harus kita lakukan terhadap orang yang berkekurangan (1 Yoh 3:17) ?
4. Sebutkan 6 keadaan manusia, di mana Yesus ingin agar kita berkorban bagi orang-orang yang mengalami keadaan tersebut (Mat 25:35-36) ? Jika kita memperhatikan mereka, sesungguhnya untuk siapakah hal tersebut kita lakukan (Mat 25:40) ?
PENGAJARAN
Tuhan Yesus 'rela berkoraban' karena Ia mengasihi kita. Tuhan Yesus rindu agar kita pun memiliki hati untuk berkorban sebagai bukti kasih kita kepada Tuhan. Seperti yang sudah kita renungkan sebelumnya, bila kita mengasihi Tuhan, kita pasti bisa mengsaihi saudara-saudara kita. Saat ini, Tuhan rindu agar kita pun belajar untuk 'rela berkorban' bagi saudara-saudara kita.
Matius 25:35-40 menceritakan mengenai 'korban' yang menyentuh hati Tuhan. Ini bisa terjadi bila kita memperhatikan orang-orang yang 'tersisih' dari dunia, orang-orang yang lemah, atau orang-orang yang hina menurut dunia.
Dengan memberikan makan bagi orang lapar, memberikan minum bagi orang-orang yang haus, memberikan tumpangan bagi orang asing, memberikan pakaian bagi mereka yang telanjang, melawat orang sakit, dan mengunjungi orang-orang yang sedang berada di dalam penjara, Tuhan Yesus mengatakan bahwa sesungguhnya kita sedang melakukannya untuk Dia.
sudahkah kita memperhatikan orang-orang yang lemah ? Perhatian yang kita berikan bisa berupa :
1. Menjado Orang Tua Asuh bagi anak-anak yang tidak bersekolah;
2. Memberikan bantuan berupa barang-barang layak pakai (misalnya pakain, sepatu, dan yang lain);
3. Memberikan bantuan sembako bagi orang-orang yang lapar;
4. Terlibat dalam pengentasan kemiskinan dengan cara membuka lapangan kerja bagi orang-orang miskin;
5. Menjadi donatur klinik yang berperan dalam memberikan pengobatan secara gratis dan atau biaya murah.
Banyak hal yang dapat kita lakukan bargi mereka dan Tuhan pasti sangat berkenan. Marilah kita berkarya sebaik-baiknya bagi Tuhan ketika kita masih mempunyai kesempatan !
M3 MELAKUKAN
Tuliskan rencana apa yang akan Anda lakukan secara nyata dalam rangka menolong orang-orang yang lemah/berkekurangan.
M4 MEMBAGIKAN
Kepada siapakah akan Anda ceritakan berkat-berkat yang Anda terima dari Saat Teduh hari ini ?
Sumber :
Judul buku : Menerobos Sorga Dengan Cinta
49 Hari membangun keintiman dengan Bapa untuk mendapatkan Firman yang menghidupkan dan menyembuhkan.
Penulis : Pdt. Ir. Yonathan Wiryohadi
Kontibutor : Pdt. Bram Soei Ndoen, Illyana Widodo, Ponco Sulistyo
Diterbitkan oleh : WTC Media, Mei 2007