Warga Kerajaan Yang Bebas Dari Kebohongan

Hosea 10:9-15

I. PENDAHULUAN

Dalam Hosea 10:9-15, ada dua kata penting yang harus kita perhatikan yaitu curang dan bohong. Dunia dimana kita hidup hari-hari ini adalah dunia yang dipenuhi dengan kecurangan dan kebohongan. Kita hidup ditengah masyarakat yang menganggap kebohongan sebagai dosa kecil. Kebohongan-kebohongan kecil seringkali lebih bisa diterima dibandingkan dosa-dosa lainnya, seperti perzinahan. Orang yang berzinah, sepertinya tidak bisa diampuni. Tetapi orang yang berbohong masih bisa diampuni. Bahkan seringkali gereja bisa mentolerir kebohongan-kebohongan kecil. Padahal kekristenan mengajarkan bahwa tidak ada bohong besar atau bohong kecil. Alkitabpun dengan tegas mengatakan bahwa semua kebohongan adalah dosa. Karena itu Tuhan sangat serius terhadap hal itu.

Dalam Wahyu 21:27, dikatakan bahwa di hadapan Tuhan segala bentuk dusta termasuk sesuatu yang najis. Bukan hanya melakukan hubungan seks sebelum nikah, berzinah, berselingkuh ataupun korupsi saja yang dikatakan najis, bahkan dalam Wahyu 22:14-15, dijelaskan bahwa setiap orang yang sudah bertobat, tetapi kembali kepada dosa-dosanya dapat dikategorikan sebagai anjing.

Seringkali kita tidak menyadari bahwa kitapun sering melakukan hal itu. Sebagai contoh: Kita sudah mengakui dosa dan bertobat, tetapi masih melakukan dosa itu lagi. Itulah yang dimaksud dengan menjilat muntahnya lagi. Orang percaya yang sudah bertobat kembali ke dosanya bisa dikatakan sebagai ”anjing”. Sama halnya dengan orang yang mencintai dusta dan melakukannya. Alkitab berkata tegas untuk hal tersebut. Dibagian lain dari Alkitab dikatakan bahwa setiap orang yang berkata dusta adalah anak-anak iblis. Ini adalah kebenaran Firman Allah. Jika kita sudah benar-benar bertobat, maka kita tidak bisa berbohong. Di dalam hati setiap kita pasti selalu ada suara yang mengatakan kepada kita untuk tidak berbohong karena kita adalah anak Allah.

Seseorang yang berani berbohong, maka dia akan berani berbuat apa saja. Karena awal dari dosa adalah kebohongan. Awalnya berani berbohong, selanjutnya akan berani berzinah, menipu, korupsi dan bermain-main dalam pelayanan. Untuk itu, kita harus berhati-hati terhadap orang yang suka berbohong.



II. DEFINISI KEBOHONGAN

Kebohongan adalah perkataan/sikap hidup yang berusaha menyembunyikan kebenaran dengan cara memutar balikkan kebenaran untuk maksud-maksud tertentu, baik menutupi kesalahan, mencari kebenaran atau kebanggaan diri sendiri.



III. JENIS-JENIS KEBOHONGAN

1. Kebohongan karena terjepit.
Setiap kebohongan tetaplah suatu kebohongan walaupun dengan alasan-alasan karena terjepit, atau daripada ribut/dimarahi oleh suami/istri, atau dengan alasan berbohong akan membawa kedamaian. Kebohongan adalah hikmat dari Setan.

2. Kebohongan dengan tujuan.
Seseorang melakukan kebohongan dengan tujuan yang kelihatannya baik.

3. Kebohongan yang menyembunyikan.
Seseorang yang berbohong dengan cara tidak mengatakan apa yang diketahuinya secara utuh tetapi justru menyimpannya.

4. Kebohongan sebagian.
Seseorang yang berbohong sebagian, dapat mengurangi dan dapat melebih-lebihkan. Setengah dari kebohongan adalah setengah dari kebenaran.

5. Kebohongan sifat.
Ini adalah yang paling berbahaya karena kebohongan sudah menjadi sifat/kebiasaan.




IV. PENYEBAB-PENYEBAB KEBOHONGAN

1. Karena takut.

Ketakutan seringkali membuat orang merasa terjepit sehingga ia akan mulai berbohong.

2. Karena kuatir.
Setan sangat senang memberikan rasa kuatir kepada manusia agar berbohong.

3. Merasa tidak ada jalan lain.
Selamat karena bohong, jauh lebih berbahaya daripada tertekan karena kebenaran.

4. Karena tidak mengerti bahwa hal itu adalah dosa.
Hal tersebut seringkali terjadi disebabkan karena tidak tahu, atau bahkan tidak mau tahu bahwa hal itu adalah dosa.

5. Karena kebiasaan.
Banyak orang terbiasa berbohong disebabkan kebiasaan berbohong yang dibangun di dalam keluarganya.

6. Karena dosa.
Perhatikan kejadian yang terjadi pada Adam dan Hawa ketika mereka jatuh dalam dosa. Ketika Adam berdosa, ia berbohong kepada Tuhan.




V. AKIBAT-AKIBAT KEBOHONGAN

1. Kebohongan adalah jalan keluar sementara yang kemudian akan berakibat menghancurkan.
Yang dihancurkannya adalah karir, cinta dan pandangan orang terhadapnya.

2. Kebohongan mengakibatkan seseorang tidak dipercaya.
Kebohongan adalah hikmat dari setan. Karena itu Alkitab mengatakan untuk tidak bersumpah. Katakan ya di atas ya, dan katakan tidak di atas tidak. Lebih dari itu adalah dosa di hadapan Tuhan!

3. Kebohongan mengakibatkan kita berdosa dihadapan Tuhan, dan setiap dosa mendatangkan penghukuman.
Orang yang suka berbohong, pasti akan menerima akibat dari kebohongannya dari Tuhan.

4. Jika tidak tegas, maka kebohongan akan menjadi suatu kebiasan.
Pertama kali seseorang berbohong, dia akan mengalami rasa takut. Tetapi jika hal itu terus dilakukannya, maka kebohongan akan menjadi kebiasaan dalam hidupnya.

5. Kebohongan akan mengubah perilaku seseorang untuk cenderung mengambil jalan pintas.
Jika orang terbiasa berbohong, maka di dalam diri orang tersebut tidak mempunyai jiwa berperang/bertarung. Dia cenderung akan menghalalkan segala cara. Yang selalu dia pikirkan adalah jalan pintas.




VI. DASAR-DASAR KEBENARAN FIRMAN TUHAN MENGENAI KEBOHONGAN

1. Amsal 18:21.
Jika lidah kita mengeluarkan perkataan-perkataan yang memberkati, maka yang akan kita nikmati adalah hidup dalam berkat Tuhan. Tetapi sebaliknya jika kita suka berdusta maka kekejianlah yang akan menimpa hidup kita.

2. Amsal 10:31.
Allah sangat serius dengan hal-hal kebohongan.

3. Yohanes 8:44.
Setiap orang yang suka berbohong, maka Iblislah yang menjadi bapanya. Tetapi orang yang jujur, maka bapanya ada ada di Surga.

4. Mazmur 5:7.
Bagi seorang pembohong, maka segala persembahan dan pelayanannya kepada Tuhan merupakan kejijikan di hadapan Tuhan.

5. Yesaya 28:15.
Seringkali orang bodoh menganggap bahwa kebohongan dapat menjadi perlidungan/persembunyian. Dan banyak orang melakukan kebohongan sebagai tempat baginya untuk berlindung dan menyembunyikan diri.

6. Amsal 19:5.
Banyak orang yang tidak menyadari bahwa setiap kebohongan selalu diketahui oleh Tuhan dan tidak akan terhindar dari hukuman.

7. Amsal 19:22.
Seberat apapun tetapi jika itu karena kebenaran, adalah lebih baik daripada sehebat apapun karena kebohongan. Sifat yang diinginkan seseorang adalah kesetiaannya. Adalah lebih baik/berharga/dihormati orang miskin daripada seorang pembohong.




VII. BAGAIMANA KITA DAPAT BEBAS DARI KEBOHONGAN

1. Sadari bahwa kebohongan adalah dosa.
Karena itu kita harus menyadari akibat-akibat dikemudian hari yang harus ditanggung.

2. Bertekunlah, berjuanglah dan berusahalah untuk tidak berbohong.
Merubah kebiasaan bukanlah hal yang gampang. Walaupun ada resiko yang berat. Tetapi kita harus ingat bahwa Tuhan selalu ada di pihak yang benar.

3. Tolaklah setiap kali keinginan itu muncul.
4. Mulailah berbicara yang benar dan berlaku yang jujur, meskipun berat resikonya.
5. Ingatlah jauh lebih baik menerima kritik, amarah bahkan persoalan, dari pada menerima pujian/sanjungan karena segala kebohongan.




VIII. PENUTUP

Ingatlah kebohongan untuk sementara waktu seringkali dapat menjadi jalan keluar yang mudah, tetapi selanjutnya akan menghancurkan segalanya. Karena itu sebagai warga Kerajaan Allah hendaklah kita hidup benar, berkata-kata benar dan berjalan dalam kemuliaan Allah.


~ GL Ministry ~